Wagub Jateng Ajak Lemhannas Kajian Strategis Atasi Kemiskinan dan Stunting
Wagub Jateng, Taj Yasin, meminta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk melakukan kajian strategis guna mengatasi permasalahan kemiskinan, stunting, dan pernikahan dini di Jawa Tengah.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, atau yang akrab disapa Gus Yasin, telah menyampaikan sejumlah permasalahan mendesak di Jawa Tengah kepada Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada Senin (21/4) malam. Pertemuan tersebut berlangsung di rumah dinas Wagub, Semarang, saat menerima kunjungan silaturahmi rombongan Lemhannas. Permasalahan yang disampaikan meliputi tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah yang mencapai 9,58 persen, masalah stunting, dan pernikahan dini. Gus Yasin berharap Lemhannas dapat melakukan kajian strategis untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang efektif dalam mengatasi isu-isu krusial tersebut.
Kunjungan rombongan Lemhannas terdiri dari sekitar 30 peserta Program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) angkatan ke-68. Peserta berasal dari berbagai instansi, termasuk TNI AD, TNI AU, TNI AL, Polri, ASN, dan non-ASN. Menariknya, sebagian peserta merupakan putra-putri daerah Jawa Tengah. Selama tiga hari, mereka akan menggali informasi dan isu penting di Jawa Tengah, meliputi pemerintahan, perguruan tinggi, keamanan, dan dunia usaha.
Gus Yasin menyambut baik kunjungan Lemhannas ke Jawa Tengah. Ia meyakini kunjungan ini akan menghasilkan informasi berharga yang dapat diangkat untuk kemajuan daerah. Ia juga menekankan karakteristik masyarakat Jawa Tengah yang khas, yaitu sifatnya yang musyawarah dalam menyelesaikan masalah. Menurutnya, pendekatan personal dan musyawarah akan lebih efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada.
Kajian Strategis untuk Kebijakan Efektif
Lemhannas, yang dipimpin Laksamana Muda TNI Sawa, membawa peserta P4N untuk mempelajari berbagai aspek di Jawa Tengah. Harapannya, setelah kembali ke instansi masing-masing, para peserta dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Jawa Tengah. Kajian strategis yang dilakukan Lemhannas diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran dan efektif dalam mengatasi permasalahan kemiskinan, stunting, dan pernikahan dini di Jawa Tengah. Data angka kemiskinan sebesar 9,58 persen menjadi perhatian utama, dan membutuhkan solusi komprehensif.
Masalah stunting juga menjadi fokus utama dalam kajian ini. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat memengaruhi perkembangan anak. Pernikahan dini juga menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius, karena dapat berdampak negatif pada kesehatan reproduksi dan pendidikan para remaja. Lemhannas diharapkan dapat memberikan solusi inovatif dan terintegrasi untuk mengatasi ketiga permasalahan tersebut.
Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, ASN, hingga non-ASN, diharapkan kajian yang dilakukan Lemhannas akan menghasilkan rekomendasi yang komprehensif dan mempertimbangkan berbagai perspektif. Keterlibatan putra-putri daerah Jawa Tengah dalam program P4N ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan lokal yang berharga dalam proses pengambilan keputusan.
Potensi Jawa Tengah dan Kolaborasi Antar Instansi
Wagub Gus Yasin juga menyoroti potensi Jawa Tengah yang perlu digali lebih dalam. Ia berharap Lemhannas dapat melihat potensi di berbagai sektor, mulai dari perguruan tinggi, pemerintahan, hingga dunia usaha. Kolaborasi antar instansi yang diwakili oleh peserta P4N diharapkan dapat menghasilkan solusi yang sinergis dan efektif. Pemahaman mendalam tentang karakter masyarakat Jawa Tengah yang bermusyawarah juga menjadi kunci keberhasilan dalam implementasi kebijakan.
Kunjungan Lemhannas ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam membantu daerah dalam mengatasi berbagai permasalahan. Harapannya, hasil kajian Lemhannas dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang lebih terarah dan tepat sasaran. Dengan demikian, permasalahan kemiskinan, stunting, dan pernikahan dini di Jawa Tengah dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, kunjungan Lemhannas ke Jawa Tengah diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengatasi permasalahan sosial ekonomi di daerah tersebut. Kajian strategis yang dilakukan akan menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.