Mensos Ajak Perguruan Tinggi Jatim Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengajak perguruan tinggi di Jawa Timur untuk berkolaborasi dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem, menargetkan angka nol persen pada 2026.
![Mensos Ajak Perguruan Tinggi Jatim Entaskan Kemiskinan Ekstrem](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170048.901-mensos-ajak-perguruan-tinggi-jatim-entaskan-kemiskinan-ekstrem-1.jpg)
Surabaya, 10 Februari 2024 - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengajak perguruan tinggi di Jawa Timur untuk bahu-membahu memberantas kemiskinan ekstrem. Inisiatif ini diumumkan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Sosial dan Forum Rektor Indonesia Jawa Timur di Graha Unesa, Surabaya.
"Kami ingin bergandengan tangan, berkolaborasi, dan bersinergi dengan perguruan tinggi untuk memperkuat upaya pengentasan kemiskinan," ujar Gus Ipul. Ia menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif untuk mencapai target ambisius pemerintah.
Kerja Sama Menuju Nol Persen Kemiskinan Ekstrem
Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan ekstrem pada tahun 2025 atau paling lambat 2026. Target ini, menurut Gus Ipul, membutuhkan upaya maksimal dari seluruh pihak, termasuk perguruan tinggi. Perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan melalui riset, analisis data, dan pengembangan program yang tepat sasaran.
Pengentasan kemiskinan, kata Mensos, harus dilakukan secara cermat dan berbasis data terkini. "Setiap langkah harus efektif dan tepat sasaran," tegasnya. Ia menambahkan bahwa dalam lima tahun ke depan, angka kemiskinan secara keseluruhan diharapkan turun di bawah lima persen.
Peran Akademisi dalam Akurasi Data dan Program Bansos
Gus Ipul menjelaskan pentingnya peran akademisi dalam memastikan akurasi data penerima bantuan sosial (bansos). Pemerintah berkomitmen untuk terus memperbarui data penerima bansos setiap dua hingga tiga bulan sekali. "Jadi, mohon dimaklumi jika ada penerima yang mendapat bantuan pada satu triwulan, tetapi tidak di triwulan berikutnya," jelasnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bansos tepat sasaran dan mencapai mereka yang benar-benar membutuhkan.
Ia juga memastikan bahwa penyaluran bansos tetap berjalan lancar tanpa pengurangan anggaran. Bahkan, pemerintah siap menambah anggaran jika diperlukan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, fokus utama saat ini adalah pemutakhiran data untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas program bansos.
Kolaborasi sebagai Kunci Sukses
Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak dalam upaya pengentasan kemiskinan. Ia berharap perguruan tinggi tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam merumuskan dan mengimplementasikan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat menghasilkan program-program yang terukur dan berbasis kajian akademis yang kuat.
Dengan melibatkan perguruan tinggi, pemerintah berharap dapat mengoptimalkan sumber daya dan keahlian yang tersedia untuk mencapai target pengentasan kemiskinan ekstrem. Kerja sama ini diharapkan mampu menghasilkan solusi inovatif dan terukur, memastikan bahwa bantuan sosial benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Kesimpulan
Kerja sama antara Kementerian Sosial dan perguruan tinggi di Jawa Timur merupakan langkah strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan akurasi data bansos dan kolaborasi dengan akademisi diharapkan dapat menghasilkan program yang lebih efektif dan berkelanjutan, membawa Indonesia lebih dekat menuju target nol persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2026.