Kemensos Gandeng Perguruan Tinggi Berantas Kemiskinan Ekstrem di Indonesia
Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak perguruan tinggi se-Indonesia untuk berkolaborasi dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem yang ditargetkan tuntas pada 2026.

Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia tengah gencar menggandeng berbagai perguruan tinggi di Tanah Air untuk berkolaborasi dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem. Program ini diinisiasi berdasarkan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, dengan target maksimal pengentasan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026. Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, menyampaikan hal tersebut dalam acara Inagurasi dan Ramah Tamah Alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo, Jawa Tengah, Senin (10/3).
Data terbaru menunjukkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai 3.170.000 jiwa atau sekitar 1,13 persen dari total penduduk. Sementara itu, angka kemiskinan secara keseluruhan masih berada di angka 24 juta jiwa atau 8,57 persen. Angka-angka ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk segera menemukan solusi efektif dan berkelanjutan.
Kemensos menyadari bahwa pendekatan konvensional yang hanya berfokus pada pemberian bantuan sosial (bansos) tidaklah cukup. Oleh karena itu, strategi baru yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat menjadi fokus utama. Tujuannya adalah agar masyarakat miskin dapat mandiri dan produktif, sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah secara terus-menerus.
Kerja Sama Kemensos dan Perguruan Tinggi: Sinergi Menuju Indonesia Bebas Kemiskinan
Wakil Menteri Sosial menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak untuk mencapai target pengentasan kemiskinan ekstrem. "Kami mengajak kementerian lain, swasta, termasuk kampus. Beberapa hari lalu di Bandung sudah MoU dengan sembilan kampus untuk bekerja sama dalam program pengentasan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem," jelas Agus Jabo Priyono. Langkah ini menunjukkan komitmen Kemensos untuk melibatkan berbagai sumber daya dan keahlian dalam program ini.
Tidak hanya di Bandung, Kemensos juga telah melakukan konsolidasi serupa di Jawa Timur dan berharap dapat menjalin kerja sama yang kuat dengan perguruan tinggi di Jawa Tengah. UNS, sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Jawa Tengah, diharapkan dapat menjadi pelopor dalam program ini. Selain UNS, komunikasi juga telah terjalin dengan Rektor Undip, Unsoed, dan UIN Pekalongan, yang semuanya menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi.
Rektor UNS, Hartono, menyatakan kesiapan UNS untuk mendukung penuh program pengentasan kemiskinan yang digagas Kemensos. "Tadi sudah kami diskusikan secara internal, kami siap kerja sama dalam rangka pengentasan kemiskinan," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi untuk turut serta dalam upaya pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Model Pengentasan Kemiskinan yang Berkelanjutan
Kemensos berupaya untuk menggeser fokus dari sekadar pemberian bantuan sosial ke arah pemberdayaan masyarakat. Program-program yang akan dijalankan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat miskin agar dapat menciptakan penghasilan sendiri dan keluar dari jerat kemiskinan. Keterlibatan perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam hal riset, pengembangan program, dan pendampingan masyarakat.
Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan model pengentasan kemiskinan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Perguruan tinggi dapat berperan dalam memberikan pelatihan keterampilan, akses informasi dan teknologi, serta pendampingan usaha bagi masyarakat miskin. Dengan demikian, program ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan sementara, tetapi juga membangun fondasi kemandirian dan kesejahteraan jangka panjang.
Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, Kemensos optimistis dapat mencapai target pengentasan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026. Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam membangun Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.
Harapannya, melalui kolaborasi ini, program pengentasan kemiskinan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan, menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.