Kemensos Ajak Perguruan Tinggi Jatim Kolaborasi Entaskan Kemiskinan
Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak perguruan tinggi di Jawa Timur berkolaborasi lewat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) untuk mengatasi kemiskinan, mengikuti arahan Presiden untuk memprioritaskan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa B
Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak perguruan tinggi di Jawa Timur untuk berkolaborasi dalam upaya pengentasan kemiskinan. Langkah ini diumumkan pada Sabtu, 2 September 2024, oleh Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico. Inisiatif ini melibatkan pembentukan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) di berbagai universitas di Jawa Timur sebagai pusat kajian dan implementasi program-program pengentasan kemiskinan.
Kolaborasi LPPM dan Pengentasan Kemiskinan
Menurut Sekretaris Jenderal Kemensos, kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden. Jawa Timur, bersama Jawa Tengah dan Jawa Barat, menjadi provinsi prioritas karena kontribusinya yang signifikan terhadap angka kemiskinan nasional. Peran LPPM di setiap universitas akan sangat krusial. Mereka akan berperan sebagai pusat rujukan, melakukan kajian mendalam, dan mengimplementasikan program-program yang tepat sasaran untuk mengatasi kemiskinan di daerah.
Strategi yang diusung Kemensos adalah pembangunan desa. LPPM diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan spesifik masyarakat di setiap desa dan merumuskan solusi yang tepat. Hal ini menuntut riset yang komprehensif dan pemahaman yang mendalam tentang akar permasalahan kemiskinan di tingkat akar rumput.
Kerja Sama dengan Berbagai Pihak
Kemensos tidak hanya berkolaborasi dengan perguruan tinggi. Mereka juga menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak lain. Salah satu contohnya adalah relokasi kampung nelayan di Indramayu, Jawa Barat, menjadi Kampung Nelayan Sejahtera. Program ini menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga untuk mencapai keberhasilan.
Selain itu, Kemensos juga bermitra dalam program 'sekolah rakyat'. Tujuannya mulia, yaitu memutus rantai kemiskinan dengan membentuk agen perubahan dari keluarga miskin. Program ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan mentalitas masyarakat miskin agar mampu keluar dari jeratan kemiskinan.
Dukungan dari Perguruan Tinggi
Inisiatif Kemensos ini mendapat sambutan positif dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Universitas Islam Kediri, misalnya, menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung program-program penelitian dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam berkontribusi pada pembangunan nasional.
Robben Rico menyampaikan bahwa hasil kolaborasi ini akan dikumpulkan dan disepakati bersama. Meskipun pertemuan ini baru merupakan langkah awal, ia optimistis bahwa dengan semangat dan niat baik semua pihak, target yang ditetapkan Presiden akan terwujud. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.
Kesimpulan
Kerja sama antara Kemensos dan perguruan tinggi di Jawa Timur dalam pengentasan kemiskinan merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Dengan melibatkan berbagai pihak dan mengoptimalkan peran LPPM, diharapkan program-program pengentasan kemiskinan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Suksesnya program ini bergantung pada komitmen dan kolaborasi yang kuat dari semua pihak yang terlibat.