Wamensos Ajak Kampus Perkuat Peran dalam Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) mengajak perguruan tinggi aktif berperan dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia, berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan kemandirian berkelanjutan.

Jakarta, 24 April 2024 - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyerukan peran aktif perguruan tinggi se-Indonesia dalam mendukung program pemerintah untuk memberantas kemiskinan ekstrem dan mengurangi angka kemiskinan secara umum. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi Kementerian Sosial yang bergeser dari pendekatan perlindungan sosial menuju pemberdayaan masyarakat yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Wamensos Agus Jabo menekankan pentingnya perubahan mindset dalam mengatasi kemiskinan. Ia melihat perguruan tinggi sebagai elemen kunci dalam mencapai perubahan ini. Dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Kamis lalu, Wamensos Agus Jabo mengatakan, "Salah satu problem utama kemiskinan di masyarakat adalah mindset. Dan yang paling bisa menyasar pada masalah itu salah satunya adalah pihak kampus."
Program ini bertujuan untuk membangun kemandirian masyarakat sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah. Kementerian Sosial menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026 dan penurunan angka kemiskinan di bawah 5 persen pada tahun 2029. Untuk mencapai target ambisius ini, kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan dunia pendidikan tinggi, sangatlah krusial.
Sinergi Kampus dan Pemerintah dalam Pengentasan Kemiskinan
Kementerian Sosial mendorong sinergi konkret antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam program pemberdayaan masyarakat. Potensi kampus yang meliputi desa binaan, lembaga pengabdian masyarakat, dan sumber daya intelektual, dapat dimaksimalkan untuk menciptakan program-program yang efektif dan berkelanjutan. Wamensos Agus Jabo menambahkan, "Kampus memiliki desa binaan, lembaga pengabdian masyarakat, dan sumber daya intelektual. Sinergi ini bisa diwujudkan dalam program-program pemberdayaan yang konkret, agar masyarakat tidak bergantung terus-menerus pada bantuan sosial."
Kementerian Sosial menekankan pentingnya kerjasama jangka panjang dengan berbagai institusi pendidikan tinggi. Kerjasama ini dapat mencakup riset sosial terapan, pelatihan keterampilan, dan pendampingan masyarakat berbasis desa. Hal ini bertujuan untuk menciptakan solusi yang tepat sasaran dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif dan terukur dalam mengatasi kemiskinan. Riset terapan dapat mengidentifikasi akar masalah kemiskinan di berbagai daerah, sementara pelatihan keterampilan dapat memberdayakan masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan.
Pendampingan berbasis desa akan memastikan keberlanjutan program dan adaptasi terhadap konteks lokal. Dengan demikian, program pengentasan kemiskinan tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Komitmen Kampus dalam Mendukung Program Pemerintah
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa telah menunjukkan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan sosial yang inklusif. Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fatah Sulaiman, menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Kementerian Sosial. Ia menjelaskan, "Kami siap berkolaborasi dengan Kementerian Sosial. Saat ini kami telah membina desa literasi, desa mandiri energi, serta memanfaatkan teknologi panel surya untuk energi ramah lingkungan di kampus utama. Semua ini diarahkan untuk membentuk masyarakat yang mandiri dan berdaya."
Inisiatif yang dilakukan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, seperti pembinaan desa literasi dan desa mandiri energi, menunjukkan contoh nyata bagaimana kampus dapat berkontribusi aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Penggunaan teknologi panel surya juga menunjukkan komitmen kampus terhadap pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Langkah-langkah konkret seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Indonesia untuk turut serta aktif dalam program pengentasan kemiskinan. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, sangat penting untuk mencapai target nasional dalam penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka kemiskinan secara umum.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan perguruan tinggi, diharapkan Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan mandiri.
Melalui berbagai program pemberdayaan dan pelatihan, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan keluar dari jeratan kemiskinan. Hal ini akan berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.