Kemdiktisaintek Dorong PTN Otonom Berdampak Positif bagi Masyarakat
Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendorong Perguruan Tinggi Negeri (PTN) otonom di Indonesia untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam mengatasi isu sosial ekonomi seperti kemiskinan dan rendahn
Jakarta, 8 Februari 2024 - Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendorong seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Otonom di Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi masyarakat. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdiktisaintek, Khairul Munadi, menekankan pentingnya peran PTN dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Menurut Khairul Munadi, kontribusi PTN terhadap pembangunan tidak hanya akan meningkatkan kualitas internal perguruan tinggi itu sendiri, tetapi juga memajukan masyarakat di sekitarnya. Ia mencontohkan pentingnya skema pendanaan riset yang berdampak langsung dan menghasilkan pendapatan di masa mendatang. "Perlu dipikirkan ulang bagaimana skema pendanaan agar (riset) dapat berdampak langsung, sehingga bisa menjadi generate income pada titik tahun tertentu," katanya.
Intervensi PTN dalam Isu Sosial
Khairul mencontohkan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh yang perlu berperan aktif dalam mengatasi rendahnya skor numerasi siswa SMA di Aceh, yang mencapai 55,97 persen berdasarkan data Rapor Pendidikan 2024. PTN juga didorong untuk menciptakan riset aplikatif, seperti university-farm, yang dapat meningkatkan kondisi keuangan internal perguruan tinggi.
Ia juga menyoroti pentingnya dampak langsung bagi masyarakat. Meskipun Aceh memiliki 14 PTN, angka kemiskinan masih tinggi, mencapai 12,64 persen pada tahun 2024. "Ini menjadi pertanyaan besar, apakah ada korelasi antara kehadiran perguruan tinggi di sebuah wilayah dengan konteks penurunan kemiskinan di wilayah tadi?" ujarnya. Oleh karena itu, Khairul berharap PTN melakukan refleksi dan kontribusi nyata bagi daerah masing-masing.
Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai Tanggung Jawab Institusi
Ke depan, Kemdiktisaintek akan menjadikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai tanggung jawab institusi, bukan hanya beban individu. Hal ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi dan sinergi yang lebih efektif dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Khairul optimistis, dengan pendekatan ini, PTN dapat berkontribusi lebih signifikan dalam pembangunan nasional.
Dengan demikian, peran PTN tidak hanya terbatas pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga mencakup pengabdian kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan perguruan tinggi yang lebih relevan dan berdaya guna bagi kemajuan bangsa. Keterlibatan aktif PTN dalam mengatasi permasalahan sosial ekonomi di daerah sekitar akan menjadi indikator keberhasilan dan dampak nyata dari otonomi yang diberikan.
Kemdiktisaintek berharap agar PTN dapat lebih proaktif dalam mengidentifikasi masalah-masalah di masyarakat dan merumuskan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Kerjasama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait juga sangat penting untuk memastikan keberhasilan program-program yang dijalankan. Dengan demikian, kehadiran PTN dapat benar-benar memberikan dampak positif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Kemdiktisaintek menekankan pentingnya peran PTN otonom dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan mengubah pendekatan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi tanggung jawab institusi dan mendorong riset aplikatif, diharapkan PTN dapat berkontribusi lebih besar dalam mengatasi isu sosial ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya. Hal ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan otonomi PTN dan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.