Mensos Gus Ipul Temui Pendamping PKH: Kejar Target Hapus Kemiskinan Ekstrem
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu pendamping PKH di Bogor untuk membahas strategi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia, menyoroti pentingnya kolaborasi dan data akurat.
![Mensos Gus Ipul Temui Pendamping PKH: Kejar Target Hapus Kemiskinan Ekstrem](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/210040.675-mensos-gus-ipul-temui-pendamping-pkh-kejar-target-hapus-kemiskinan-ekstrem-1.jpg)
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menekankan komitmen pemerintah dalam memberantas kemiskinan ekstrem saat mengunjungi para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/2).
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas strategi percepatan pencapaian target penghapusan kemiskinan ekstrem. Gus Ipul menyatakan, "Kita ingin langkah kita sejalan dengan harapan Presiden untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem dalam dua tahun ke depan. Secepat-cepatnya tahun ini, selambat-lambatnya tahun depan," ujarnya dalam wawancara seusai acara.
Tantangan Besar Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam upaya pengentasan kemiskinan. Data menunjukkan sekitar 3 juta masyarakat masih hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem. Angka kemiskinan nasional saat ini berada di angka 8,57 persen, sementara Presiden menargetkan penurunan hingga di bawah lima persen pada 2029. Target ini disebut Gus Ipul sebagai target luar biasa, mengingat belum pernah ada penurunan angka kemiskinan lebih dari satu persen setiap tahunnya.
Sebagai perbandingan, pada periode kepemimpinan Presiden Jokowi, angka kemiskinan turun 2,2 persen dalam 10 tahun terakhir, dengan pengurangan jumlah penduduk miskin sebanyak 3,06 juta orang. Pencapaian ini menjadi acuan penting dalam merumuskan strategi ke depan.
Strategi Terpadu dan Kolaborasi Antar Lembaga
Gus Ipul menekankan pentingnya langkah-langkah terencana dan data akurat untuk menekan angka kemiskinan. Ia juga menyoroti perlunya sinergitas dan keterpaduan antar lembaga pemerintah, khususnya melalui Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. "Ego sektoral harus dihilangkan. Kebersamaan antar pemerintah, baik kementerian lembaga di tingkat pusat dan daerah juga harus terpadu," tegasnya.
Selain itu, peran pihak swasta dan organisasi kemasyarakatan juga sangat penting. "Kerja sama dengan Baznas dan lembaga lainnya sangat krusial. Mengandalkan dana pemerintah saja tidaklah cukup," tambah Gus Ipul.
Pertemuan dengan Pilar Sosial di Bogor
Kunjungan Gus Ipul ke Kabupaten Bogor tidak hanya sebatas pertemuan dengan pendamping PKH. Ia juga memimpin kegiatan bersih-bersih di Kali Cikole, Ciomas, dan berdialog dengan berbagai pilar sosial. Kegiatan ini dihadiri oleh 1.003 peserta, termasuk 332 pendamping PKH, 37 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan berbagai unsur lainnya dari berbagai instansi pemerintah dan lembaga sosial.
Jumlah peserta yang hadir menunjukkan komitmen besar dalam upaya bersama mengatasi kemiskinan ekstrem. Partisipasi aktif dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program pengentasan kemiskinan. Data yang akurat dan kolaborasi antar lembaga menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kesimpulan
Pertemuan Mensos Gus Ipul dengan pendamping PKH di Bogor menjadi momentum penting dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Strategi terpadu, kolaborasi antar lembaga, dan peran aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Komitmen pemerintah dan berbagai pihak terkait sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari kemiskinan ekstrem.