Wagub Malut Instruksikan Penanganan Cepat Banjir ROB di Ternate
Wakil Gubernur Maluku Utara menginstruksikan seluruh OPD terkait untuk segera menangani banjir ROB yang melanda Kota Ternate, dengan fokus penyelamatan warga dan percepatan normalisasi sungai.

Banjir ROB yang melanda sejumlah kelurahan di Kota Ternate sejak 31 Maret 2025 telah mendorong Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut), Sarbin Sehe, untuk menginstruksikan penanganan cepat dan terkoordinasi. Instruksi ini dikeluarkan setelah rapat membahas laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malut dan hasil peninjauan lokasi banjir. Penanganan darurat ini dinilai penting mengingat banjir terjadi di tengah suasana Lebaran Idul Fitri.
"Saya menegaskan bahwa di tengah suasana lebaran Idul Fitri saat ini terjadi banjir ROB di sejumlah daerah Kabupaten dan Kota Ternate dan membutuhkan penanganan cepat dan sifatnya darurat, karena itu, perlu ada ikhtiar yang kuat dari Pemerintah," tegas Wagub Sarbin Sehe usai rapat. Ia menekankan pentingnya sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam mengatasi bencana ini.
Laporan BPBD Malut menunjukkan banjir ROB telah melanda Kelurahan Kastela dan Gambesi di Kota Ternate. Kondisi ini memerlukan respons cepat dan tepat untuk meminimalisir dampak buruk bagi masyarakat. Wagub menekankan pentingnya informasi akurat terkait lokasi dan titik-titik banjir yang perlu penanganan segera.
Penanganan Darurat dan Normalisasi Sungai
Prioritas utama penanganan banjir ROB di Ternate adalah penyelamatan warga. Wagub memastikan bahwa masyarakat telah dievakuasi ke tempat aman, meskipun belum dapat kembali ke rumah masing-masing. "Saat ini masyarakat kota Ternate belum nyaman tapi amannya sudah dirasakan karena mereka sudah di tempat yang aman dari lokasi banjir," ujar Wagub.
Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Ternate dan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk mempercepat penggalian material di sungai yang tertimbun. Hal ini bertujuan untuk melancarkan aliran air dan mencegah banjir susulan. Saat ini, terdapat tiga ekskavator yang tersedia, satu milik Kota Ternate dan dua milik BWS, namun hanya dua yang aktif beroperasi.
Wagub menginstruksikan percepatan pengerukan dengan menambah jumlah ekskavator. Pemprov Malut juga akan mengecek ketersediaan ekskavator milik Pemprov di Sofifi untuk membantu proses tersebut. Koordinasi yang erat dengan Pemkot Ternate menjadi kunci keberhasilan penanganan material di sungai.
Bantuan Sosial dan Keselamatan Warga
Selain penanganan fisik, Wagub juga menekankan pentingnya bantuan sosial bagi warga terdampak. Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) diminta untuk memantau dan mendistribusikan bantuan makanan kepada korban yang membutuhkan. BPBD dan Dinas Sosial juga diinstruksikan untuk mengimbau masyarakat agar sementara waktu tidak kembali ke rumah yang terdampak banjir demi keselamatan.
Koordinasi antar OPD juga menjadi poin penting dalam penanganan banjir ini. Wagub meminta seluruh OPD terkait untuk bergerak cepat dan membangun koordinasi yang efektif dengan unit kerja lain. Rapat yang dihadiri perwakilan BWS Provinsi Malut, Kepala BPBD Malut, dan sejumlah kepala dinas terkait menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi bencana ini.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah daerah menunjukkan komitmen untuk mengatasi bencana banjir ROB di Ternate secara cepat dan terpadu. Prioritas utama adalah keselamatan warga dan pemulihan kondisi sungai agar mencegah banjir susulan. Koordinasi antar instansi pemerintah menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana ini.