Wagub Rano Karno Pertimbangkan Bangun Rusun di Kali Krukut untuk Atasi Banjir
Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, mempertimbangkan pembangunan rumah susun di Kali Krukut untuk mengatasi banjir dan relokasi warga, namun sosialisasi kepada masyarakat menjadi tantangan utama.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, tengah mempertimbangkan pembangunan rumah susun (rusun) di kawasan Kali Krukut, segmen Jalan NIS, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Langkah ini diambil sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Pertimbangan ini muncul setelah Rano Karno meninjau langsung lokasi banjir pada hari Jumat, sebagai tugas pertamanya setelah menjabat sebagai Gubernur DKI sementara.
Dalam kunjungannya, Rano Karno, yang akrab disapa Bang Doel, mengungkapkan bahwa pembangunan rusun bukanlah hal yang sulit. "Saya tanya, gimana Pak Sekda? Di daerah sini ada enggak lahan yang bisa dipakai untuk rumah susun," ujar Bang Doel kepada wartawan. Namun, tantangan terbesar justru terletak pada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Kali Krukut.
Bang Doel juga mengamati masih ada warga yang mendirikan bangunan, bahkan dapur, di atas Kali Krukut, meskipun lokasi tersebut baru saja dikeruk. Kondisi ini tentu menghambat upaya pencegahan banjir. Oleh karena itu, ia meminta Camat setempat untuk gencar melakukan sosialisasi agar warga tidak kembali membangun di area tersebut dan menjaga kebersihan kali setelah pengerukan.
Penanganan Banjir dan Relokasi Warga
Pembangunan rusun di Kali Krukut merupakan bagian dari solusi komprehensif untuk mengatasi banjir di Jakarta. Rano Karno menyadari bahwa relokasi warga merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang hati-hati. Sosialisasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan program ini. "Mudahkah bangun rumah susun? Mudah. Sulitnya apa? Sosialisasi masyarakat," tegasnya.
Selain pembangunan rusun, pengerukan kali dan sungai di Jakarta juga menjadi prioritas utama pemerintahan Pramono Anung dan Rano Karno. Hal ini merupakan amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Pengerukan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas saluran air dan mencegah terjadinya banjir. Namun, pengerukan saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan tidak membangun di bantaran kali.
Rano Karno berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan warga sekitar. Ia memahami bahwa banjir yang kerap terjadi telah menimbulkan kerugian dan ketidaknyamanan bagi masyarakat. "Saya sangat yakin mereka juga sudah capek juga kan kalau tiap hari. Wuh tadi saya lihat banjir bisa dua meter," ujarnya menggambarkan kondisi banjir yang dialaminya saat meninjau lokasi.
Tantangan Sosialisasi dan Harapan Perubahan
Sosialisasi kepada masyarakat menjadi kunci keberhasilan program relokasi dan pembangunan rusun di Kali Krukut. Pemerintah perlu menjelaskan manfaat program ini kepada warga, serta memberikan solusi yang adil dan layak bagi mereka yang terdampak. Transparansi dan komunikasi yang efektif sangat penting untuk membangun kepercayaan dan dukungan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai di rusun yang akan dibangun. Rusun tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga harus menjadi lingkungan yang nyaman, aman, dan layak huni. Dengan demikian, relokasi warga dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka.
Rano Karno, yang menjabat sebagai Gubernur DKI sementara selama seminggu, memanfaatkan waktu tersebut untuk langsung terjun ke lapangan dan meninjau lokasi banjir. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Jakarta. Ia berharap program ini dapat mengubah nasib masyarakat yang selama ini terdampak banjir.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. Kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membangun di bantaran kali sangat penting untuk mencegah banjir di masa mendatang. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan permasalahan banjir di Jakarta dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan.