Wagub Rano: Lestarikan Budaya Betawi untuk Tingkatkan Daya Tarik Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menekankan pentingnya pelestarian budaya Betawi untuk memperkuat identitas dan daya tarik Jakarta di kancah internasional, serta mengintegrasikannya ke dalam RPJMD.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan bahwa pelestarian dan pengembangan budaya Betawi merupakan langkah krusial untuk meningkatkan daya tarik Jakarta di mata dunia. Hal ini disampaikannya pada Senin, 17 Maret 2024, saat membuka Diskusi Kelompok Terpumpun mengenai Peta Jalan Pemajuan Kebudayaan di Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Rano Karno melihat budaya Betawi sebagai pilar penting dalam pembangunan kebudayaan Jakarta sebagai kota yang kaya akan keberagaman budaya nusantara.
Lebih lanjut, Rano Karno menjelaskan bahwa Peta Jalan Pemajuan Kebudayaan Jakarta akan dirancang sebagai panduan strategis yang terintegrasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen ini diharapkan dapat memperkuat peran kebudayaan dalam membangun kehidupan berbangsa yang harmonis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta. Peta jalan ini menjadi fokus utama diskusi kelompok terpumpun tersebut, yang merupakan tahapan penting dalam penyusunan dokumen strategis pemajuan kebudayaan di Jakarta.
Rano Karno berharap diskusi ini menghasilkan rumusan kebijakan dan strategi yang efektif untuk mendorong pemajuan kebudayaan Jakarta. Ia menekankan pentingnya komitmen dan kepedulian terhadap isu kebudayaan, khususnya dalam mengembangkan ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan di Jakarta. "Diskusi hari ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen, serta kepedulian kita terhadap isu kebudayaan, khususnya dalam mengembangkan ekosistem kebudayaan di Jakarta," ujar Rano Karno.
Peta Jalan Pemajuan Kebudayaan Jakarta: Sebuah Strategi Komprehensif
Diskusi Kelompok Terpumpun tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi isu-isu utama dalam pemajuan kebudayaan Jakarta. Plt Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, menjelaskan bahwa diskusi ini juga bertujuan untuk menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan terkait arah kebijakan kebudayaan Jakarta. Masukan tersebut akan digunakan untuk merumuskan strategi dan langkah konkret yang akan dituangkan dalam Peta Jalan Pemajuan Kebudayaan Jakarta.
Peta Jalan ini diharapkan menjadi dokumen yang komprehensif, yang mampu memberikan arahan jelas bagi pengembangan dan pelestarian budaya Betawi dan budaya lainnya di Jakarta. Dengan adanya peta jalan ini, diharapkan program-program pelestarian budaya dapat terlaksana secara terarah dan terukur, sehingga dampaknya dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat Jakarta.
Proses penyusunan Peta Jalan Pemajuan Kebudayaan Jakarta melibatkan berbagai pihak, termasuk unsur perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akademisi, mitra kebudayaan DKI Jakarta, serta jajaran Dinas Kebudayaan DKI Jakarta. Sebanyak 80 peserta hadir dalam diskusi tersebut, menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak untuk memajukan kebudayaan Jakarta.
Pelestarian Budaya Betawi: Kekuatan Identitas Jakarta
Pelestarian budaya Betawi menjadi fokus utama dalam upaya memperkuat identitas dan daya tarik Jakarta. Budaya Betawi dengan segala kekayaan seni, tradisi, dan kearifan lokalnya, merupakan aset berharga yang perlu dijaga dan dilestarikan. Dengan melestarikan budaya Betawi, Jakarta tidak hanya menjaga warisan leluhurnya, tetapi juga memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Upaya pelestarian budaya Betawi tidak hanya sebatas pada pelestarian benda-benda budaya, tetapi juga mencakup pelestarian nilai-nilai budaya, tradisi lisan, dan kearifan lokal. Hal ini penting untuk memastikan bahwa budaya Betawi tetap hidup dan lestari di tengah arus globalisasi yang semakin deras. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan mampu memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian budaya Betawi, baik dari segi pendanaan maupun kebijakan.
Dengan integrasi pelestarian budaya Betawi ke dalam RPJMD, diharapkan akan ada jaminan keberlanjutan program-program pelestarian budaya. Hal ini akan memberikan kepastian dan dukungan yang lebih kuat bagi para pelaku budaya Betawi untuk terus berkarya dan melestarikan warisan budaya leluhur.
Keberhasilan pelestarian budaya Betawi akan berdampak positif bagi pariwisata Jakarta. Budaya Betawi yang unik dan menarik dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan demikian, pelestarian budaya Betawi tidak hanya berdampak positif bagi pelestarian budaya itu sendiri, tetapi juga dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian Jakarta.
Kesimpulannya, upaya pelestarian dan pengembangan budaya Betawi merupakan langkah strategis yang sangat penting bagi Jakarta. Dengan adanya Peta Jalan Pemajuan Kebudayaan Jakarta, diharapkan upaya pelestarian budaya dapat terlaksana secara terarah dan terukur, sehingga budaya Betawi dapat tetap lestari dan menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta serta daya tarik bagi dunia internasional.