Wagub Sulsel: Perempuan Harus Berefek, Bukan Sekadar Simbol
Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, menekankan pentingnya perempuan yang memegang jabatan untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat, bukan hanya sebagai simbol.

Makassar, 1 Mei 2024 (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menyampaikan pesan penting dalam peringatan Hari Kartini: perempuan yang diberi kepercayaan rakyat untuk menduduki jabatan penting harus memberikan dampak positif yang nyata, bukan sekadar menjadi simbol. Pernyataan ini disampaikannya di Makassar pada Kamis lalu, menekankan pentingnya refleksi atas perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan dan peran strategis perempuan.
Fatmawati, Wakil Gubernur perempuan pertama di Sulsel, menyoroti banyaknya perempuan yang kini menduduki posisi penting di daerah tersebut. Selain dirinya, terdapat Ketua DPRD Provinsi dan beberapa kepala serta wakil kepala daerah perempuan. Ia mengingatkan pentingnya memanfaatkan posisi tersebut untuk memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat. "Kita tidak ingin hanya menjadi pemanis belaka. Kita harus memberi outcome yang nyata, memberi manfaat. Posisi kita sekarang tidak akan selamanya, jadi manfaatkan untuk menebar manfaat," tegasnya dalam acara peringatan Hari Kartini di Makassar.
Pesan ini sejalan dengan semangat peringatan Hari Kartini yang bertujuan untuk mengenang perjuangan Kartini dan mendorong perempuan Indonesia untuk terus berkiprah dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan sejauh mana cita-cita emansipasi perempuan telah terwujud dan apa yang masih perlu diperjuangkan.
Semangat Kartini dan Peran Perempuan di Era Modern
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sulsel, Melanie Simon Jufri, turut memberikan pandangannya. Ia berharap semangat Kartini dapat menginspirasi perempuan untuk semakin percaya diri, meningkatkan kapasitas diri, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan. Melanie menekankan pentingnya semangat emansipasi yang telah dirintis oleh Kartini.
Melanie mengutip semboyan Kartini, 'Habis Gelap Terbitlah Terang', sebagai simbol perjuangan perempuan menuju kemajuan, kemandirian, dan pemberdayaan. Semangat ini, menurutnya, telah membuka jalan bagi perempuan untuk mencapai posisi strategis dan berkontribusi di berbagai bidang.
Ia menambahkan, "Saat ini, kita menyaksikan banyak perempuan menduduki posisi strategis, mampu mengambil kebijakan penting, dan setara dengan laki-laki dalam berbagai bidang, mulai dari politik, dunia usaha, sektor sosial, pendidikan, dan lainnya." Hal ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam peran perempuan di Indonesia, sejalan dengan cita-cita emansipasi yang diperjuangkan oleh R.A. Kartini.
Pernyataan Melanie ini menggarisbawahi pentingnya peran perempuan dalam pembangunan nasional dan mendorong perempuan untuk terus meningkatkan kualitas diri dan berkontribusi secara optimal bagi kemajuan bangsa.
Perempuan dan Pembangunan Sulawesi Selatan
Sulsel sebagai salah satu provinsi di Indonesia juga menunjukkan kemajuan dalam hal keterwakilan perempuan di berbagai sektor. Kehadiran Fatmawati Rusdi sebagai Wakil Gubernur perempuan pertama merupakan bukti nyata dari komitmen untuk memberikan ruang bagi perempuan dalam kepemimpinan publik.
Keberadaan perempuan di posisi strategis seperti Ketua DPRD Provinsi dan kepala daerah lainnya menunjukkan adanya upaya untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam pemerintahan. Namun, penting untuk diingat bahwa kehadiran perempuan bukan hanya sebagai simbol, melainkan harus dibarengi dengan kontribusi nyata dan dampak positif bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pesan Fatmawati Rusdi untuk memberikan outcome yang nyata sangat relevan. Perempuan yang menduduki jabatan penting harus mampu memanfaatkan posisi dan wewenangnya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan daerah dan nasional.
Ke depan, diharapkan semakin banyak perempuan yang berani mengambil peran kepemimpinan dan berkontribusi dalam pembangunan, dengan selalu mengingat pesan penting dari Wagub Sulsel: memberikan dampak nyata, bukan hanya menjadi simbol.