Wali Kota Bandarlampung Tekankan Pegiat Usaha Pekerjakan Warga Lokal 10 Persen
Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, meminta pelaku usaha di kota tersebut untuk mempekerjakan warga Bandarlampung minimal 10 persen dari total karyawan guna mengurangi angka pengangguran.

Bandarlampung, 24 Maret 2024 (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, dalam upaya menekan angka pengangguran di kota tersebut, menekankan pentingnya partisipasi aktif para pelaku usaha dalam menyerap tenaga kerja lokal. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan usai membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di Bandarlampung, Senin, ia meminta agar setiap perusahaan di Bandarlampung mempekerjakan warga Bandarlampung minimal 10 persen dari total jumlah karyawannya. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka pengangguran di kota tersebut.
"Ya, hal itu guna mengurangi angka pengangguran di kota ini. Jadi saya sudah minta itu kepada pengusaha di kota ini agar 10 persen karyawannya adalah warga Bandarlampung," tegas Eva Dwiana. Pernyataan tersebut disampaikan sebagai bentuk komitmen Pemkot Bandarlampung dalam mengatasi permasalahan pengangguran yang masih menjadi tantangan.
Walikota Eva Dwiana memaparkan bahwa angka pengangguran di Bandarlampung telah menunjukkan tren penurunan. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencapai angka pengangguran yang lebih rendah. Dengan kebijakan ini, diharapkan angka pengangguran dapat terus ditekan dan kesejahteraan warga Bandarlampung dapat meningkat.
Kebijakan 10 Persen untuk Tekan Pengangguran
Lebih lanjut, Wali Kota Eva Dwiana menjelaskan bahwa kebijakan ini diterapkan pada berbagai sektor usaha di Bandarlampung. Ia mencontohkan sektor perhotelan, seperti hotel dan reddoorz, serta sektor pariwisata yang diwajibkan untuk memenuhi kuota 10 persen karyawan dari warga Bandarlampung. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah kota dalam mendorong penyerapan tenaga kerja lokal.
Pemkot Bandarlampung menyadari bahwa upaya ini membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. "Tentunya ini tidak bisa kami atasi sendiri dan perlu kolaborasi dari Provinsi Lampung dan juga Pemerintah Pusat," ungkap Eva Dwiana. Ia berharap adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan pengangguran di Bandarlampung.
Selain itu, Pemkot Bandarlampung juga fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program. Salah satu program yang dicanangkan adalah peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak SMA. "Anak SMA harus kuliah, dengan target 2 ribu anak bisa kuliah di tahun ini semoga hal itu juga bisa menekan pengangguran serta meningkatkan SDM di kota ini," ujar Eva Dwiana. Program ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing para pencari kerja di Bandarlampung.
Upaya Peningkatan Kualitas SDM
Pemerintah Kota Bandarlampung berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM agar mampu bersaing di dunia kerja. Dengan peningkatan kualitas SDM, diharapkan para pencari kerja di Bandarlampung dapat lebih mudah terserap di berbagai sektor usaha. Hal ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menekan angka pengangguran.
Selain kebijakan 10 persen tersebut, Pemkot Bandarlampung juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi pengangguran. Kerjasama yang baik antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan upaya bersama, diharapkan angka pengangguran di Bandarlampung dapat terus ditekan dan kesejahteraan warga dapat meningkat.
Program peningkatan kualitas SDM juga mencakup pelatihan-pelatihan vokasi dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri di Bandarlampung. Dengan demikian, para pencari kerja dapat memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja, sehingga peluang untuk mendapatkan pekerjaan semakin besar. Hal ini akan berkontribusi pada penurunan angka pengangguran di Bandarlampung.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan angka pengangguran di Bandarlampung dapat terus menurun dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Komitmen Pemkot Bandarlampung dalam mengatasi permasalahan pengangguran patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menekan angka pengangguran.