Wali Kota Makassar dan Dirjen PU Tinjau Perluasan IPAL Losari
Wali Kota Makassar mendampingi Dirjen Cipta Karya Kementerian PU meninjau IPAL Losari untuk perluasan jaringan layanan yang ditargetkan mampu melayani lebih banyak warga Makassar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, didampingi Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Dewi Chomistriana, mengunjungi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari pada Selasa, 14 Mei 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau perluasan jaringan layanan IPAL Losari yang diresmikan oleh mantan Presiden Joko Widodo pada 22 Februari 2024.
Pemkot Makassar berkomitmen untuk memaksimalkan kolaborasi dengan pemerintah pusat guna meningkatkan layanan air baku dan sanitasi. IPAL Losari, yang dibangun sejak 2019 hingga 2024, memiliki kapasitas 16.000 meter kubik per hari dan jaringan pipa sepanjang 96 kilometer. Fasilitas ini dirancang untuk melayani 41.000 kepala keluarga, namun saat ini baru melayani 5 dari 15 kecamatan di Makassar.
Wali Kota Munafri Arifuddin menekankan pentingnya kepastian hukum dalam pengelolaan IPAL Losari, khususnya terkait biaya operasional dan status pengelolaan antara PDAM dan pemerintah kota. Beliau berharap kepastian ini akan menjamin kelancaran operasional IPAL Losari di masa mendatang. "'Kami bersama Dirjen Cipta Karya Kementerian PU meninjau IPAL Losari di Makassar. Ini tentu bagian dari program pusat dan pemerintah kota yang terus kami tingkatkan sesuai kebutuhan,' ujar Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Selasa." ungkap Wali Kota Makassar.
Perluasan Jaringan dan Optimalisasi Layanan
Dirjen Cipta Karya, Dewi Chomistriana, menyampaikan apresiasi atas dedikasi PDAM dan Pemkot Makassar dalam pengelolaan IPAL Losari. Kementerian PUPR terus mendorong optimalisasi pemanfaatan IPAL Losari agar investasi negara memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. "'Kami percaya dengan komitmen yang ada dari PDAM dan dukungan penuh dari Pemkot Makassar, IPAL Losari akan menjadi contoh pengelolaan sanitasi yang berhasil di Indonesia,' tuturnya." kata Dirjen Cipta Karya.
Meskipun IPAL Losari memiliki kapasitas besar, saat ini baru melayani 489 sambungan rumah dari target 14.000 sambungan. Percepatan perluasan layanan menjadi fokus utama agar investasi yang telah ditanamkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi warga Makassar. Hal ini menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan untuk mencapai target layanan yang optimal.
Pemerintah Kota Makassar menyadari pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur sanitasi untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, diharapkan IPAL Losari dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah sanitasi di Kota Makassar.
Tantangan dan Solusi Ke Depan
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah percepatan penyelesaian sambungan rumah ke jaringan IPAL Losari. Hal ini membutuhkan koordinasi yang erat antara Pemkot Makassar, PDAM, dan masyarakat. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang baik juga perlu ditingkatkan.
Selain itu, aspek legalitas dan pengelolaan operasional IPAL Losari juga perlu mendapat perhatian serius. Kejelasan regulasi dan mekanisme pengelolaan yang transparan akan menjamin keberlangsungan dan keberhasilan program ini. Dengan demikian, investasi besar yang telah dikeluarkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Makassar.
Pemerintah pusat dan daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan sanitasi di Indonesia. IPAL Losari diharapkan dapat menjadi model pengelolaan sanitasi yang efektif dan efisien, serta dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia.
Keberhasilan IPAL Losari tidak hanya akan meningkatkan kualitas lingkungan, tetapi juga akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Makassar. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan penuh dari masyarakat, target penyelesaian dan optimalisasi IPAL Losari dapat segera terwujud.