Wali Kota Tangerang Ajak Kolaborasi Tangani TBC, Ini Strateginya!
Wali Kota Tangerang mengajak seluruh pihak berkolaborasi lebih intensif dalam menangani TBC yang masih menjadi tantangan kesehatan utama di kota tersebut.

Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menekankan pentingnya kolaborasi intensif dari seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi Tuberkulosis (TBC). Menurutnya, TBC bukan hanya masalah medis, tetapi juga masalah sosial yang memerlukan keterlibatan semua pihak. Pemerintah Kota Tangerang telah mengambil langkah konkret dengan melakukan penandatanganan komitmen dan aksi nyata penanggulangan TBC yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Penandatanganan komitmen ini diikuti oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan, unsur Forkopimda, para camat dan lurah, serta berbagai mitra pembangunan dan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan. Langkah ini menunjukkan keseriusan Kota Tangerang dalam bergerak bersama menanggulangi TBC secara konkret.
Sachrudin menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Tangerang siap untuk bergerak bersama dalam menanggulangi TBC. "Hari ini kita buktikan bahwa Kota Tangerang siap bergerak bersama menanggulangi TBC secara konkret," tegasnya saat acara penandatanganan komitmen tersebut.
Dukungan dari Berbagai Dinas untuk Penanggulangan TBC
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa penandatanganan komitmen ini mencakup berbagai aksi nyata yang akan dilaksanakan oleh dinas terkait. Bappeda akan memberikan dukungan perencanaan dan penganggaran pencegahan serta pengendalian penyakit AIDS, TBC, dan malaria. BPKD juga turut mendukung penganggaran penanganan TBC.
Disnaker memberikan dukungan kebijakan penanggulangan TBC di tempat kerja dan pemeriksaan kesehatan melalui perusahaan-perusahaan. Disdukcapil mendukung pelayanan dokumen kependudukan untuk memudahkan akses pengobatan TBC. Dinas Pendidikan memberikan dukungan skrining dan edukasi TBC di sekolah-sekolah.
Dinas Perkimtan mendukung perbaikan rumah tidak layak huni pasien TBC. Diskominfo mendukung publikasi, penyediaan aplikasi, dan diseminasi informasi seputar TBC. "Lalu Dinas Pendidikan memberikan dukungan skrining dan edukasi TBC di sekolah-sekolah. Dinas Perkimtan mendukung perbaikan rumah tidak layak huni pasien TBC. Diskominfo mendukung publikasi, penyediaan aplikasi dan diseminasi informasi seputar TBC," jelas Dini Anggraeni.
Dinas Sosial memberikan dukungan jaminan sosial bagi penderita TBC. Kecamatan dan kelurahan mendukung skrining TBC berbasis kewilayahan. BAZNAS mendukung penyaluran zakat infak sedekah berupa pemberian makanan tambahan bagi pasien TBC.
Peningkatan Layanan Kesehatan untuk Pasien TBC
Dinkes memberikan dukungan dalam pelayanan primer dan rujukan, serta penyediaan sarana prasarana diagnostik TBC. Terbaru, ada penambahan layanan rujukan TBC resisten obat di RSUP dr. Sitanala, 13 puskesmas inisiasi pengobatan TBC resisten obat, serta 26 puskesmas satelit pengobatan.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi pasien TBC di Kota Tangerang. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, penanggulangan TBC di Kota Tangerang diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Dengan upaya kolaboratif dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan penanggulangan TBC di Kota Tangerang dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.