Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Cegah TBC lewat Skrining Karyawan
Pemerintah Kota Tangerang mengajak perusahaan-perusahaan untuk aktif melakukan skrining kesehatan karyawan guna mencegah penyebaran Tuberkulosis (TBC) dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono Hasan, Jumat (25/4), mengajak perusahaan-perusahaan di Kota Tangerang untuk proaktif mencegah penyebaran Tuberkulosis (TBC) dengan mengintegrasikan program skrining kesehatan karyawan ke dalam kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Langkah ini dinilai penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Pemkot Tangerang juga telah melakukan berbagai upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan skrining TBC, termasuk menggandeng 34 rumah sakit swasta.
Penekanan pada pentingnya keterlibatan dunia usaha dalam upaya pencegahan TBC menjadi sorotan utama. Maryono Hasan menjelaskan bahwa TBC bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga sosial dan ekonomi. Lingkungan kerja, menurutnya, merupakan salah satu tempat yang berpotensi tinggi untuk penularan. Oleh karena itu, peran aktif perusahaan sangat krusial dalam memutus mata rantai penyebaran penyakit ini.
Pemkot Tangerang menyadari pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan TBC. Selain mengajak perusahaan, Pemkot juga telah meluncurkan berbagai program, salah satunya adalah kerja sama dengan 34 rumah sakit swasta untuk memperluas akses skrining TBC yang cepat, terjangkau, dan berkualitas bagi masyarakat. Program ini dirancang untuk mempermudah deteksi dini TBC, khususnya bagi para pekerja.
Langkah Konkret Pemkot Tangerang dalam Penanggulangan TBC
Pemerintah Kota Tangerang telah mengambil beberapa langkah konkret dalam upaya penanggulangan TBC. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menggandeng 34 rumah sakit swasta untuk menyediakan layanan skrining TBC yang mudah diakses masyarakat. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat deteksi dini dan pengobatan TBC, sehingga dapat mencegah penyebaran lebih lanjut.
Selain itu, Pemkot Tangerang juga telah meluncurkan aplikasi Ransel TBC untuk skrining mandiri. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan skrining TBC secara mandiri, sebelum kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas kesehatan menggunakan rontgen mobile dan Tes Cepat Molekuler. Hasil positif akan langsung ditindaklanjuti dengan pengobatan hingga sembuh.
Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang juga berencana untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi Ransel TBC di sekolah-sekolah guna mendeteksi dini potensi paparan TBC pada anak-anak. Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan menjadi kunci keberhasilan program ini. Upaya ini menunjukkan komitmen Pemkot Tangerang dalam menanggulangi TBC secara komprehensif, melibatkan berbagai sektor dan lapisan masyarakat.
Pentingnya Menghapus Stigma dan Dukungan Perusahaan
Wakil Wali Kota Tangerang juga menekankan pentingnya menghapus stigma negatif terhadap pengidap TBC. Edukasi kepada pekerja dan masyarakat luas menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang suportif bagi proses penyembuhan. Perusahaan, menurut Maryono Hasan, dapat berperan sebagai tempat yang inklusif, memberikan ruang bagi karyawan yang terdampak TBC untuk sembuh dan kembali produktif.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan telah mencanangkan program Active Case Finding selama satu tahun untuk menemukan sebanyak mungkin kasus TBC. Program ini didukung oleh aplikasi Ransel TBC dan pemeriksaan menggunakan rontgen mobile serta Tes Cepat Molekuler untuk memastikan diagnosis.
Pemkot Tangerang berharap upaya kolaboratif ini dapat menurunkan angka prevalensi TBC di Kota Tangerang. Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha, sangat penting untuk keberhasilan program ini. Tidak hanya fokus pada aspek kesehatan, tetapi juga memperhatikan aspek sosial ekonomi dan lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pencegahan dan penanggulangan TBC.
Dengan adanya program skrining dan edukasi yang komprehensif ini, diharapkan angka penderita TBC di Kota Tangerang dapat ditekan. Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TBC.