Sudinkes Jaktim Edukasi Warga Sistem TOS untuk Tekan Penyebaran TBC
Sudinkes Jakarta Timur gencar mengedukasi warga tentang sistem Temukan, Obati, Sembuhkan (TOS) untuk menekan penyebaran penyakit TBC, dengan peningkatan kasus di tahun 2025 sebagai langkah positif menuju pengobatan menyeluruh.

Jakarta, 10 Mei 2025 - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur meluncurkan program edukasi besar-besaran kepada warga untuk meningkatkan kesadaran akan Tuberkulosis (TBC) dan mendorong penggunaan sistem TOS (Temukan, Obati, Sembuhkan). Upaya ini bertujuan untuk menekan penyebaran penyakit yang menyerang organ paru-paru ini dan meningkatkan angka kesembuhan.
Kepala Sudinkes Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menjelaskan bahwa program TOS TB ini menekankan pentingnya deteksi dini, pengobatan intensif, dan pemantauan hingga pasien dinyatakan sembuh. "Kita harap semua elemen masyarakat untuk melakukan TOS TB. Kita temukan, obati, sampai sembuh. Itu terus kita edukasi dan canangkan," ujar Herwin dalam wawancara dengan ANTARA.
Meskipun peningkatan angka kasus TBC diprediksi akan terjadi seiring gencarnya upaya pendeteksian, Herwin menekankan hal ini sebagai indikator positif. Peningkatan tersebut menunjukkan keseriusan Pemkot Jakarta Timur dalam menangani TBC dan mencegah penyebarannya lebih luas. Ia mencontohkan strategi serupa dalam penanganan COVID-19, di mana peningkatan jumlah kasus seiring dengan peningkatan testing berujung pada peningkatan angka kesembuhan.
Peningkatan Kasus TBC di Jakarta Timur: Sebuah Langkah Positif
Data dari Sudinkes Jakarta Timur menunjukkan peningkatan signifikan kasus TBC pada periode Januari hingga Maret 2025, dengan total 2.645 warga Jakarta Timur dinyatakan positif. Dari jumlah tersebut, 324 kasus berasal dari anak-anak yang terpapar dari anggota keluarga. Wilayah dengan kasus tertinggi terkonsentrasi di Pulogadung, Ciracas, Cakung, dan Pasar Rebo.
Herwin menjelaskan bahwa tingginya angka kasus di wilayah seperti Cakung, yang memiliki populasi besar, merupakan hal yang proporsional. Namun, ia menekankan pentingnya melihat peningkatan kasus ini bukan sebagai masalah, melainkan sebagai peluang untuk memberikan pengobatan dan perawatan yang tepat. "Jakarta Timur yang paling banyak itu di Pulogadung dan Cakung. Karena Cakung kan luas dan penduduknya banyak. Artinya, itu pasti ada perbandingan lurus. Tapi dengan penemuan kasus ini, jangan dianggap suatu masalah, tetapi kita ada upaya dan masyarakat mau berobat," jelasnya.
Lebih lanjut, Herwin menambahkan bahwa edukasi publik sangat penting untuk menghilangkan stigma negatif seputar TBC dan mendorong warga untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala. "Pasti ada peningkatan kasus, tapi dengan peningkatan kasus kita tidak malu, kita harus berikan obat. Itu yang penting. Jangan sampai orang yang kita tidak tahu dia penderita TBC misalkan satu rumah itu, terus tidak diobati bisa jadi tertular semua keluarga dan lingkungannya," tegasnya.
Edukasi dan Pengobatan: Kunci Pemberantasan TBC
Sudinkes Jakarta Timur mencatat keberhasilan pengobatan TBC pada tahun 2024 mencapai 65 persen, dengan 2.285 warga dinyatakan sembuh. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas program pengobatan yang telah berjalan. Namun, upaya edukasi dan deteksi dini tetap menjadi prioritas utama untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Program edukasi yang digencarkan oleh Sudinkes Jakarta Timur diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini, pengobatan, dan pencegahan TBC. Dengan demikian, diharapkan angka kesembuhan dapat terus meningkat dan penyebaran TBC di Jakarta Timur dapat ditekan secara signifikan.
Sistem TOS (Temukan, Obati, Sembuhkan) yang dipromosikan oleh Sudinkes Jakarta Timur merupakan strategi kunci dalam upaya pemberantasan TBC. Sistem ini menekankan pentingnya deteksi dini, pengobatan yang tepat dan tuntas, serta pemantauan ketat untuk memastikan kesembuhan pasien dan mencegah penularan.
Melalui kombinasi edukasi publik yang intensif dan penerapan sistem TOS yang efektif, diharapkan Jakarta Timur dapat mencapai target pemberantasan TBC dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh warganya.