Lomba Deteksi TBC di Jaktim: Kelurahan Terbaik Raih Piala dari Menkes
Wali Kota Jaktim, Munjirin, akan menggelar lomba deteksi TBC antar kelurahan untuk mendorong pengentasan penyakit tersebut, dengan rencana pemberian piala dari Menteri Kesehatan.

Wali Kota Jakarta Timur (Jaktim), Munjirin, meluncurkan program inovatif untuk memerangi Tuberkulosis (TBC) di wilayahnya. Program ini berupa perlombaan antar kelurahan dalam mendeteksi dan menangani kasus TBC. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka penderita TBC di Jaktim dan merupakan tindak lanjut dari pesan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pengumuman tersebut disampaikan Munjirin usai Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis di Kantor Kelurahan Rambutan, Jakarta Timur, Jumat. Munjirin berharap perlombaan ini dapat memotivasi seluruh kelurahan untuk aktif dalam mendeteksi dan mengobati warga yang terjangkit TBC. Perlombaan ini direncanakan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta atau HUT Republik Indonesia.
Lebih lanjut, Munjirin juga telah meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk hadir dalam acara penyerahan piala bagi kelurahan pemenang. Ia yakin perlombaan ini akan menjadi penyemangat bagi jajaran kelurahan se-Jakarta Timur dalam upaya menekan angka penderita TBC. Partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan sangat diharapkan dalam keberhasilan program ini.
Lomba Antar Kelurahan sebagai Strategi Pengentasan TBC
Munjirin menjelaskan bahwa perlombaan ini akan mendorong setiap kelurahan untuk berlomba-lomba mengentaskan TBC di wilayahnya masing-masing. Para lurah akan berperan penting dalam menggandeng seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam program ini. "Ya, nanti kita sampaikan untuk memacu itu, mungkin masing-masing kampung nanti yang diusulkan oleh pak lurah akan kita lombakan bagaimana mengentaskan TBC ini. Jadi, nanti pak lurah akan menggandeng seluruh masyarakat dan stakeholders," jelas Munjirin.
Terdapat 274 kampung di Jakarta yang telah ditetapkan sebagai kampung menuju bebas TBC. Pemerintah Kota Jaktim berkomitmen penuh untuk mendukung pengentasan TBC dengan melibatkan semua sektor, termasuk RT/RW dan masyarakat. "Yang jelas kami semua masyarakat dan Pemkot Jaktim, termasuk RT/RW akan mendukung pengentasan TBC," ujarnya.
Upaya pengentasan TBC tidak hanya melibatkan pemerintah dan masyarakat, tetapi juga tokoh agama. Munjirin berencana melibatkan alim ulama untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya peduli kesehatan dan bahaya menularkan TBC. "Lewat alim ulama juga akan memasukkan ini untuk bisa disampaikan ke warga bahwa kalau tidak mau ngaku, padahal mereka TBC dan menularkan ke warga lain, itu perbuatan yang dosa. Jadi, harus mau berobat warga yang menderita," jelasnya.
Kampung Rambutan dipilih sebagai wilayah percontohan dalam penanganan TBC, namun program ini akan segera diperluas ke wilayah lainnya di Jakarta Timur.
Data Kasus TBC di Jakarta Timur
Berdasarkan data dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, tercatat sebanyak 2.645 warga Jakarta Timur positif mengidap TBC selama periode Januari hingga Maret 2025. Dari jumlah tersebut, 324 kasus merupakan anak-anak yang terinfeksi karena kontak erat dengan orang dewasa penderita TBC.
Wilayah dengan kasus TBC tertinggi di Jakarta Timur adalah Pulogadung, Ciracas, Cakung, dan Pasar Rebo. Data ini menunjukkan perlunya peningkatan upaya pencegahan dan pendeteksian dini di wilayah-wilayah tersebut. Pemerintah daerah perlu fokus pada strategi yang tepat sasaran untuk menekan angka penderita TBC di wilayah-wilayah rawan tersebut.
Meskipun demikian, terdapat kabar positif. Berdasarkan catatan Sudin Kesehatan Jakarta Timur pada tahun 2024, keberhasilan pengobatan pasien TBC mencapai 65 persen, atau sebanyak 2.285 warga telah berhasil sembuh. Angka ini menunjukkan adanya kemajuan dalam penanganan TBC di Jakarta Timur, namun masih perlu ditingkatkan lagi.
Program perlombaan deteksi TBC ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mempercepat upaya pengentasan TBC di Jakarta Timur. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama, diharapkan Jakarta Timur dapat terbebas dari penyakit TBC.