Kenaikan Kasus TBC di Jakarta: Pramono Anung Imbau Warga Tak Perlu Panik
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, meminta masyarakat untuk tidak panik meskipun terjadi peningkatan kasus TBC di Jakarta, karena Pemprov DKI telah meluncurkan 'Pasukan Putih' untuk penanggulangannya.

Jakarta, 17 Mei 2025 - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan bahwa peningkatan kasus Tuberkulosis (TBC) di Jakarta belum perlu menjadi alasan kepanikan. Pernyataan ini disampaikan beliau saat ditemui di Jakarta pada Sabtu, 17 Mei 2025. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini.
Pramono Anung menjelaskan, "Saya mendapatkan laporan dari 1-2 hari ini memang di Jakarta sedang mengalami kenaikan kasus TBC, tapi belum perlu kemudian ditanggapi berlebihan." Beliau menekankan bahwa Pemprov DKI telah berupaya aktif dalam penanggulangan TBC melalui berbagai program, salah satunya adalah peluncuran 'Pasukan Putih'.
Inisiatif 'Pasukan Putih' ini diluncurkan bersamaan dengan program JakCare dan JakAmbulans pada Rabu, 14 Mei 2025. 'Pasukan Putih' langsung diterjunkan ke lapangan, terutama di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, untuk membantu penanggulangan TBC di tingkat masyarakat.
'Pasukan Putih': Garda Terdepan Penanggulangan TBC
Pramono Anung berharap 'Pasukan Putih', yang terdiri dari relawan kesehatan, dapat menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dini kasus TBC di Jakarta. Para relawan ini memberikan layanan kesehatan gratis kepada masyarakat dan sepenuhnya berdedikasi untuk mendukung kesehatan warga Jakarta, termasuk dalam penanggulangan TBC.
Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan, "'Pasukan Putih' ini sepenuhnya bekerja untuk memberikan dukungan kesehatan yang ada di Jakarta. Tentunya semua penyakit termasuk TBC. Karena memang TBC sedang ada dan kita sedang menangani itu." Pernyataan ini disampaikan saat beliau dijumpai di Jakarta Pusat pada Rabu, 14 Mei 2025.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengakui bahwa kasus TBC di Jakarta memang cukup tinggi, terutama di Jakarta Timur. Data menunjukan terdapat 2.645 warga yang terjangkit TBC selama periode Januari-Maret 2025.
Strategi Penanggulangan TBC Berbasis Komunitas
Ani Ruspitawati menjelaskan bahwa pengendalian TBC di Jakarta dilakukan berbasis komunitas, melibatkan tenaga kesehatan dan kader warga. Bahkan, Jakarta telah memiliki 274 RW yang berstatus siaga TBC.
Kerja sama 'Pasukan Putih' dengan kader-kader kesehatan masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, sangat penting dalam penemuan kasus dini. "'Pasukan Putih' akan bekerjasama dengan ibu-ibu yang fungsinya sebagai kader TB untuk terus melakukan penemuan kasus. Setelah penemuan kasus, mengedukasi masyarakat yang kontak erat dengan penderita TBC untuk mau diperiksa," jelas Ani.
Meskipun terjadi peningkatan kasus, Gubernur Pramono Anung dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta menekankan pentingnya kerjasama dan upaya pencegahan yang telah dilakukan. Dengan adanya 'Pasukan Putih' dan strategi berbasis komunitas, diharapkan penanggulangan TBC di Jakarta dapat lebih efektif dan angka kasus dapat ditekan.