Dinkes NTT dan PPTI Sosialisasikan Pencegahan TBC di Tengah Masyarakat
Dinas Kesehatan NTT dan PPTI menggelar sosialisasi pencegahan TBC di Kupang, guna menurunkan angka kasus TBC yang masih tinggi di NTT dan Indonesia.

Kupang, NTT, 12 April 2025 - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) berkolaborasi dalam upaya sosialisasi pencegahan penularan penyakit tuberkulosis (TBC) kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan sebagai respons terhadap tingginya angka kasus TBC di Indonesia dan NTT.
Sosialisasi yang bertajuk "Cegah TBC, Lindungi Masa Depan" ini diselenggarakan di arena Car Free Day (CFD) Kupang, Sabtu, 12 April 2025, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada 24 Maret lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai TBC, gejala-gejalanya, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif.
"Kegiatan yang didukung oleh PPTI ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi terkait dengan TBC, sehingga masyarakat bisa bersama-sama melakukan upaya pencegahan secara dini," jelas Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes NTT, Agung Suwardipa, di Kupang.
Sosialisasi Pencegahan TBC di CFD Kupang
Sosialisasi yang dilakukan di CFD Kupang melibatkan penyuluhan umum dan sesi konsultasi. Penyuluhan umum memberikan informasi komprehensif tentang TBC, mulai dari penyebab, penularan, gejala, hingga pengobatan. Sementara itu, sesi konsultasi memberikan kesempatan kepada warga untuk berkonsultasi langsung dengan petugas kesehatan mengenai TBC, baik untuk diri sendiri maupun anggota keluarga yang dicurigai menderita TBC.
Agung Suwardipa mengungkapkan keprihatinannya terhadap angka kasus TBC di NTT yang masih tinggi. "Upaya penemuan kasus TBC di NTT belum mencapai target yang diharapkan. Dari 90 persen baru terealisasi 50 persen, sehingga disinyalir 40 persen yang tersisa bisa saja menjadi sumber penularan," katanya. Ia menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara kedua dengan kasus TBC terbanyak di dunia, sehingga upaya pencegahan di tingkat masyarakat sangat penting.
Lebih lanjut, Agung Suwardipa berharap masyarakat yang mengalami gejala awal TBC, baik pada diri sendiri maupun anggota keluarga, segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Deteksi dini sangat krusial dalam mencegah penyebaran dan mempercepat proses pengobatan.
Komitmen Bersama dalam Penanggulangan TBC
Pius Selasa dari PPTI, selaku penanggung jawab sosialisasi, menekankan komitmen bersama dalam upaya mengatasi TBC. "Sosialisasi ini sebagai ruang literasi terkait TBC, supaya kita semua bisa bersama-sama menanggulangi TBC," ujarnya. Ia menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun untuk memperingati Hari TBC Sedunia.
Pius Selasa berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TBC dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pencegahan. "Kita harapkan semua pihak melek terhadap penyakit TBC dan bersama-sama mencegahnya mulai dari hal-hal yang kecil," pesannya. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menurunkan angka kasus TBC di NTT dan berkontribusi pada upaya global dalam memberantas TBC.
Kegiatan sosialisasi ini meliputi penyuluhan umum dan sesi konsultasi. Petugas kesehatan memberikan informasi mengenai pencegahan penularan TBC, gejala-gejala awal TBC, serta pentingnya deteksi dan pengobatan dini. Warga juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berkonsultasi langsung dengan petugas kesehatan.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dari Dinkes NTT dan PPTI dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC dan mendorong deteksi dini serta pengobatan yang tepat. Dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, diharapkan angka kasus TBC di NTT dapat ditekan dan kualitas kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan.
Langkah-langkah Pencegahan TBC
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Mencukupi kebutuhan nutrisi
- Memeriksakan kesehatan secara rutin
- Melakukan pengobatan secara tuntas jika terdiagnosis TBC
Dengan kerjasama antara Dinkes NTT, PPTI, dan masyarakat, diharapkan penanggulangan TBC di NTT dapat berjalan efektif dan angka kasus TBC dapat ditekan secara signifikan.