Wamen ESDM Sorot Tantangan Ketersediaan Energi di Jalur Mudik Lebaran
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyoroti tantangan ketersediaan energi di jalur mudik, daerah wisata, dan pusat ekonomi selama Idul Fitri, menekankan pentingnya koordinasi antar-lembaga untuk memastikan pemenuhan kebutuhan energi masyarakat.

Jakarta, 17 Maret 2024 - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengungkapkan kekhawatiran terkait tantangan utama dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama periode Hari Raya Idul Fitri. Tantangan tersebut terutama berpusat pada jalur-jalur mudik, daerah-daerah wisata, dan pusat-pusat kegiatan ekonomi yang mengalami peningkatan signifikan dalam konsumsi energi.
Dalam peluncuran Posko Nasional Sektor ESDM Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H di Kantor BPH Migas Jakarta, Senin, Yuliot Tanjung secara spesifik menyinggung masalah ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta Liquified Petroleum Gas (LPG). Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ketersediaan dan distribusi yang lancar di jalur mudik dan destinasi wisata menjadi kunci utama dalam mencegah potensi krisis energi.
Selain BBM dan LPG, keandalan pasokan listrik juga menjadi sorotan utama. Pusat-pusat kegiatan ekonomi dan pemukiman penduduk membutuhkan pasokan listrik yang stabil dan andal untuk menunjang aktivitas masyarakat selama periode libur panjang. Gangguan pasokan listrik dapat berdampak luas dan mengganggu kelancaran berbagai sektor kehidupan.
Koordinasi Antar Lembaga: Kunci Pemenuhan Kebutuhan Energi
Menyikapi tantangan tersebut, Yuliot Tanjung menekankan pentingnya peningkatan koordinasi antar-lembaga. Kerja sama yang erat antara Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kepolisian, dan badan usaha di sektor energi dinilai krusial untuk memastikan pemenuhan kebutuhan energi masyarakat. "Koordinasi lintas sektor sangat penting," tegas Yuliot.
Apresiasi diberikan kepada BPH Migas sebagai Ketua Posko Nasional Sektor ESDM, beserta seluruh jajaran sektor energi terkait dalam lingkungan Kementerian ESDM, atas pelaksanaan Posko Nasional ini. Posko tersebut diharapkan mampu mengawasi distribusi energi secara ketat, memastikan keandalan stok BBM dan LPG, serta mengantisipasi lonjakan permintaan yang diperkirakan akan terjadi.
Yuliot juga berharap agar koordinasi antar instansi, termasuk BPH Migas, Pertamina, PLN, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, berjalan efektif. Hal ini bertujuan untuk memungkinkan respons cepat terhadap setiap potensi kendala yang mungkin muncul di lapangan selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.
Pemantauan dan Antisipasi Lonjakan Permintaan
Posko Nasional Sektor ESDM Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H dibentuk untuk menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat. Melalui posko ini, pemerintah berupaya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi energi, memastikan stok BBM dan LPG mencukupi, dan mengantisipasi lonjakan permintaan yang biasanya terjadi selama periode tersebut.
Yuliot Tanjung juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Posko Nasional Sektor ESDM sebagai sumber informasi terkait ketersediaan energi selama Ramadhan dan Idul Fitri. Informasi yang akurat dan tepat waktu diharapkan dapat mengurangi kecemasan masyarakat dan memastikan kelancaran perjalanan mudik dan aktivitas lainnya.
Dengan adanya posko ini, diharapkan koordinasi dan pengawasan yang optimal dapat terlaksana sehingga kebutuhan energi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik selama periode Ramadhan dan Idul Fitri. "Semoga segala upaya kami dalam memastikan ketahanan energi nasional selama Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah mendapatkan hasil yang terbaik dan bernilai ibadah," tutup Yuliot.
Sumber: ANTARA