Wamenlu Armanatha Tegaskan Dukungan Palestina di PBB: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam mendukung Palestina di PBB, termasuk kesiapan mengirim pasukan perdamaian. Simak detail pembahasan isu Palestina.

Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, telah melakukan serangkaian pertemuan bilateral penting di sela-sela Konferensi Internasional Tingkat Tinggi tentang Implementasi Solusi Dua Negara. Pertemuan ini berlangsung pada Rabu (30/7) di markas PBB, New York.
Agenda utama pembahasan meliputi perkembangan terkini isu Palestina serta urgensi reformasi sistem multilateral. Inisiatif ini menunjukkan peran aktif diplomasi Indonesia dalam mencari solusi damai dan berkelanjutan bagi konflik di Timur Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenlu Arrmanatha berinteraksi dengan perwakilan dari berbagai negara dan organisasi internasional. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia untuk memperkuat posisi Palestina di kancah global dan mendorong tercapainya perdamaian yang adil.
Komitmen Indonesia untuk Palestina
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina, Varsen Aghabekian, Wamenlu Arrmanatha menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap perjuangan Palestina. Beliau menekankan pentingnya Konferensi Tingkat Tinggi sebagai momentum untuk menjaga dan mendorong implementasi Solusi Dua Negara secara konkret.
Arrmanatha juga menyampaikan komitmen kuat dari Presiden Prabowo Subianto. "Presiden Prabowo telah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan pasukan di bawah mandat PBB sebagai wujud komitmen Indonesia dalam mendukung terwujudnya perdamaian berkelanjutan di Palestina," ujarnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi keseriusan Indonesia dalam berkontribusi aktif pada upaya perdamaian global. Kesiapan pengiriman pasukan perdamaian PBB menunjukkan langkah nyata Indonesia dalam mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Dorong Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan
Wamenlu Arrmanatha juga bertemu dengan Utusan Khusus Uni Eropa untuk isu Timur Tengah, Duta Besar Christophe Bigot. Dalam diskusi tersebut, kedua belah pihak menyoroti pentingnya penghormatan konsisten terhadap hukum internasional dan penolakan terhadap standar ganda dalam penanganan konflik.
Indonesia dan Uni Eropa sepakat bahwa gencatan senjata merupakan prioritas utama saat ini. Hal ini krusial untuk memastikan akses yang aman dan tanpa hambatan bagi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang sangat dibutuhkan oleh penduduk sipil.
Selain itu, Indonesia juga mendorong peningkatan dukungan global bagi United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). "UNRWA memiliki peran penting, tidak hanya sebagai tumpuan harapan bagi warga Palestina, namun lebih penting lagi, merupakan perwujudan keberadaan PBB di wilayah Palestina," kata Arrmanatha, menekankan vitalnya peran lembaga tersebut.
Peran Global dan Reformasi Multilateral
Pada pertemuan dengan Utusan Khusus Austria untuk KTT Palestina, Herbert Scheibner, Wamenlu Arrmanatha mendorong peningkatan kontribusi global bagi pembangunan Palestina. Fokus utama adalah melalui kerja sama peningkatan kapasitas dan penguatan ekonomi Palestina, yang esensial untuk kemandirian mereka.
Arrmanatha juga menyoroti potensi pengakuan Palestina oleh negara-negara Eropa. "Rencana pengakuan yang disampaikan oleh Inggris dan Prancis diharapkan dapat menjadi katalis bagi negara-negara Eropa lainnya untuk memberikan pengakuan terhadap Palestina untuk memperkuat dukungan politik bagi Solusi Dua Negara," jelasnya.
Dalam pertemuan dengan Wakil Tetap Australia untuk PBB, Duta Besar James Larsen, kedua negara membahas kemunduran kerja sistem multilateral. Mereka sepakat bahwa hal ini mempersulit pembahasan isu-isu penting di PBB, termasuk isu Palestina.
"Solidaritas dan kerja sama seluruh negara untuk mendorong reformasi PBB merupakan kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat internasional terhadap sistem multilateral, khususnya dalam menangani isu-isu krusial seperti Palestina," pungkas Arrmanatha, menegaskan pentingnya reformasi PBB demi efektivitas penanganan isu global.