Wamenpar Apresiasi Desa Wisata Candirejo: Model Pariwisata Berbasis Komunitas
Wakil Menteri Pariwisata meninjau Desa Wisata Candirejo di Magelang, Jawa Tengah, yang sukses mengembangkan model wisata berbasis komunitas dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa, baru-baru ini mengunjungi Desa Wisata Candirejo di Magelang, Jawa Tengah. Kunjungan ini bertujuan meninjau langsung Desa Wisata Candirejo yang unik karena menerapkan program wisata berbasis komunitas, di mana masyarakat desa berperan aktif dalam menjaga dan mempromosikan budaya serta kehidupan pedesaan mereka.
Model pengelolaan Desa Wisata Candirejo sangat menarik. Keberhasilannya bermula dari upaya kolektif masyarakat untuk membangun desa secara inklusif dan berkelanjutan. Seluruh kegiatan wisata dikelola oleh Koperasi Desa Wisata Candirejo, sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sesuai Surat Keputusan Desa No.04/KEPDES/05/2003. Hal ini memastikan keuntungan pariwisata langsung dinikmati masyarakat.
Wamenpar Ni Luh Puspa menekankan pentingnya model ini: "Hal ini tentunya akan memperkuat ekosistem pariwisata. Jadi ekonomi yang berputar benar-benar untuk masyarakat." Aktivitas wisata yang ditawarkan beragam, mulai dari belajar gamelan, membuat anyaman tas, hingga menikmati kuliner khas Jawa seperti tempe dan teh hangat. Hal ini terbukti menarik minat wisatawan, terutama wisatawan mancanegara dari Eropa.
Data Kementerian Pariwisata menunjukkan tingginya minat wisatawan mancanegara ke Desa Wisata Candirejo. Pada periode Juli-September 2024, rata-rata kunjungan mencapai 1.500 wisatawan mancanegara per bulan. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar wisata berbasis komunitas dalam meningkatkan perekonomian desa.
Wamenpar Ni Luh Puspa menilai Desa Wisata Candirejo sebagai contoh sukses peningkatan sosial ekonomi masyarakat melalui pariwisata. Desa ini berhasil menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi penduduknya sekaligus melestarikan budaya lokal melalui sistem koperasi yang terstruktur.
Selain Candirejo, Wamenpar juga mengunjungi Desa Wisata Karangrejo, yang berjarak sekitar 15 menit dari Candirejo. Karangrejo dikenal sebagai desa dengan homestay terbaik di Jawa Tengah pada tahun 2022 versi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Sama seperti Candirejo, Karangrejo juga dikelola oleh masyarakat bersama BUMDes-nya.
Wamenpar Ni Luh Puspa mengakhiri kunjungannya dengan ajakan untuk mendukung pariwisata lokal: "Saya melihat langsung bagaimana dampak pengelolaan desa wisata terhadap ekonomi masyarakat. Ekonomi masyarakat semakin bergeliat karena pariwisata. Saya mengajak mari kita mengunjungi desa wisata-desa wisata kita. Jangan lupa untuk jalan-jalan di Indonesia aja!"