Wamenpar Tinjau Kesiapan Bandara Lombok Hadapi Lonjakan Penumpang Mudik Lebaran 2025
Wakil Menteri Pariwisata meninjau kesiapan Bandara Internasional Lombok dalam menghadapi lonjakan penumpang selama arus mudik Lebaran 2025, memastikan kenyamanan dan keamanan bagi pemudik dan wisatawan.

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa Nugraheni, melakukan kunjungan kerja ke Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (25/3). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau kesiapan pelayanan posko terpadu arus mudik Lebaran 2025 dan memastikan kenyamanan serta keamanan para pemudik dan wisatawan yang akan datang.
Dalam kunjungannya, Wamenpar memberikan apresiasi atas kesiapan posko terpadu yang telah disiapkan. "Posko terpadu arus mudik lebaran yang disiapkan ini cukup baik, karena bisa mengetahui jumlah penumpang yang datang maupun yang akan datang di hari selanjutnya," ujar Ni Luh Puspa. Posko ini dinilai penting untuk memantau pergerakan jumlah penumpang, mengingat lonjakan penumpang yang diperkirakan terjadi selama periode mudik Lebaran.
Lebih lanjut, Wamenpar menekankan pentingnya peningkatan pengamanan di Bandara Lombok mengingat tingginya jumlah kunjungan wisatawan dan pemudik. "Warga yang mudik itu ingin nyaman dan menyenangkan," tegasnya. Pihak terkait diminta untuk meningkatkan pengawasan guna memastikan keamanan dan kenyamanan para penumpang. Sebagai informasi, Bandara Lombok telah memasang 260 CCTV untuk mendukung upaya pengamanan tersebut.
Kesiapan Bandara Lombok Hadapi Arus Mudik Lebaran 2025
PT Angkasa Pura I Bandara Lombok telah mengoperasikan posko terpadu angkutan udara sejak 21 Maret hingga 11 April 2025. Posko ini dibentuk untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode Lebaran. General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Lombok, Stephanus Millyas Wardana, menjelaskan bahwa posko terpadu ini akan memastikan kelancaran operasional, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa bandara.
Sebanyak 325 personel dikerahkan untuk mendukung kelancaran operasional posko, terdiri dari 285 personel internal PT Angkasa Pura I dan 40 personel eksternal dari TNI AD, TNI AU, Polri, Imigrasi, Bea Cukai, dan Balai Kekarantinaan Kesehatan. Kesiapan ini menunjukkan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dari sisi infrastruktur, Bandara Lombok dinyatakan dalam kondisi optimal. Terminal penumpang mampu melayani hingga 7 juta penumpang per tahun atau 19 ribu penumpang per hari. Sementara itu, rata-rata pergerakan harian penumpang saat ini masih sekitar 5-6 ribu penumpang, menunjukkan kapasitas terminal masih sangat memadai. Infrastruktur sisi udara seperti apron dan runway juga dalam kondisi siap.
Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Peningkatan Keamanan
Wamenpar menekankan pentingnya antisipasi lonjakan penumpang dan peningkatan keamanan di Bandara Lombok selama periode arus mudik Lebaran 2025. Hal ini untuk memastikan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh penumpang, baik wisatawan maupun pemudik. Dengan adanya posko terpadu dan jumlah personel yang cukup, diharapkan pelayanan di Bandara Lombok dapat berjalan lancar dan aman.
Sistem keamanan yang terintegrasi, termasuk penggunaan 260 CCTV, diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penumpang. Kerja sama yang baik antara pihak bandara dengan instansi terkait juga menjadi kunci keberhasilan dalam mengamankan arus mudik Lebaran di Bandara Lombok.
Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pihak Bandara Lombok menunjukkan kesiapan mereka dalam menghadapi lonjakan penumpang selama periode arus mudik Lebaran 2025. Dengan adanya pengawasan dan pengamanan yang ketat, diharapkan arus mudik Lebaran di Bandara Lombok dapat berjalan lancar dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa bandara.
Dengan adanya posko terpadu dan berbagai upaya peningkatan pelayanan dan keamanan, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 di Bandara Lombok dapat berjalan lancar dan nyaman bagi seluruh penumpang. Kesiapan ini menunjukkan komitmen pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.