Wamentan Ajak Pemda Rutin Sidak Pasar, Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadhan
Wakil Menteri Pertanian mengajak pemerintah daerah untuk rutin melakukan sidak pasar guna menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pangan pokok, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengimbau pemerintah daerah (Pemda) di seluruh Indonesia untuk secara rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar tradisional dan minimarket. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan pokok bagi masyarakat. Imbauan tersebut disampaikan Wamentan usai melakukan sidak di Pasar Johar Selatan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/03).
Sidak pasar dilakukan untuk memastikan harga bahan pangan sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Hal ini penting untuk mencegah beban tambahan bagi pedagang dan konsumen, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang biasanya diiringi lonjakan permintaan. Wamentan menekankan pentingnya peran Pemda dalam menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga wajar, serta mengantisipasi potensi penimbunan yang merugikan masyarakat.
"Semua pemerintah kabupaten/kota dan provinsi tolonglah pasar-pasar tradisional dan semua supermarket minimarketnya yang menyediakan kebutuhan bahan pokok dikunjungi dan disidak. Tanyakan pada mereka apa keluhan dan bagaimana ketersediaan," kata Wamentan Sudaryono.
Pentingnya Pengawasan Pemerintah Daerah
Wamentan Sudaryono, atau yang akrab disapa Mas Dar, menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat dari pemerintah daerah. Pengawasan ini tidak hanya untuk memastikan ketersediaan barang, tetapi juga untuk mencegah praktik curang seperti penimbunan. "Jangan sampai nasib rakyat dipermainkan. Presiden bilang kalau ada yang nimbun yang curang harus segera ditindak. Dan kita tidak ada toleransi dengan kecurangan. Saya lihat di pasar ini tidak ada," tegasnya.
Layanan pemerintah yang baik juga dinilai penting untuk menunjang kelancaran distribusi sembako. Dengan pengawasan yang optimal, diharapkan harga-harga tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Pemerintah berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk kecurangan yang merugikan konsumen.
Dalam sidak di Pasar Johar Selatan, harga sembako terpantau stabil. Minyak goreng Minyakita, misalnya, dijual dengan harga Rp15.500 per liter, lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter. Pasokan beras dan cabai rawit juga terpantau aman dengan harga yang wajar.
Kondisi Pasar dan Antisipasi Lonjakan Permintaan
Wamentan mengamati bahwa harga cabai rawit telah turun menjadi Rp70.000 per kilogram. Kondisi ini menunjukkan stabilitas harga yang relatif baik. Meskipun demikian, Wamentan tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan pengawasan berkelanjutan untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
"Kemarin kan ada keanehan-keanehan, misalnya, minyak gorengnya setelah dituang kurang (takaran). Harganya tinggi dan seterusnya. Tapi minyak yang ada di sini sesuai malah lebih rendah dari HET. Saya berharap harganya Rp15.500 per liter oke," tutur Wamentan.
Wamentan berharap kondisi pasar yang stabil ini dapat terus dipertahankan, terutama selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjadi kunci agar masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan lebaran dengan tenang tanpa beban ekonomi tambahan. "Intinya kita ingin di bulan puasa ini pasokan ada, pasar tradisional dan modern pasokannya juga ada. Dan ingat, tidak boleh barang itu tidak ada," pungkas Wamentan.
Pemerintah terus berupaya untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok. Sidak pasar secara rutin menjadi salah satu strategi untuk mengawasi dan mengendalikan harga di pasaran. Langkah ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari potensi kenaikan harga yang tidak wajar.