Wapres Tekankan Peran Strategis Kadin Jaga Iklim Investasi RI
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan peran krusial Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi dan menjaga iklim investasi Indonesia, khususnya pada industri padat karya berorientasi ekspor.

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, mewakili Presiden Prabowo Subianto, menghadiri acara Buka Puasa Bersama jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta pada Jumat, 14 Maret 2024. Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyampaikan pesan penting mengenai peran strategis Kadin dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga iklim investasi di Indonesia. Acara ini menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk berkolaborasi dengan sektor swasta dalam memajukan perekonomian nasional. Pesan Wapres tersebut disampaikan langsung kepada para pengusaha yang hadir.
Dalam sambutannya, Gibran menegaskan bahwa Kadin memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Kadin, sebagai wadah bagi para pelaku usaha, diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Peran ini mencakup berbagai aspek, mulai dari menciptakan iklim investasi yang kondusif hingga mendorong inovasi dan daya saing produk Indonesia di pasar global. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melibatkan sektor swasta dalam pembangunan ekonomi.
Lebih lanjut, Wapres juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan Kadin dalam menciptakan kebijakan ekonomi yang tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat. Dengan peran Kadin yang strategis, diharapkan dapat tercipta sinergi yang optimal untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi nasional. Keberhasilan ini bergantung pada kerja sama yang erat antara pemerintah dan sektor swasta.
Dorongan untuk Industri Padat Karya dan Ekspor
Wapres Gibran memberikan beberapa pesan penting kepada para pengusaha yang hadir. Salah satu pesan utamanya adalah fokus pada pengembangan industri padat karya yang berorientasi ekspor. Hal ini dinilai krusial untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar internasional. "Saya mohon Bapak-Ibu untuk terus fokus pada industri-industri yang padat karya dan berorientasi pada ekspor," ujar Gibran.
Pentingnya industri padat karya terletak pada kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Orientasi ekspor juga akan meningkatkan devisa negara dan memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi global. Dengan demikian, fokus pada industri padat karya berorientasi ekspor merupakan strategi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu, Wapres juga mendorong para pengusaha untuk meningkatkan inovasi dan daya saing produk Indonesia. Hal ini dapat dicapai melalui penerapan teknologi modern dan peningkatan kualitas produk. Dengan demikian, produk Indonesia dapat lebih kompetitif di pasar global dan mampu bersaing dengan produk dari negara lain. Inovasi dan daya saing merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi persaingan ekonomi global.
Wapres juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung pengembangan industri padat karya. SDM yang terampil dan berkualitas akan menjadi aset penting dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri Indonesia. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan SDM merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan tenaga kerja yang handal dan siap menghadapi tantangan global.
Pentingnya Memberdayakan UMKM dan Sektor Pertanian
Dalam arahannya, Wapres Gibran juga menekankan pentingnya memberdayakan petani, nelayan, dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sektor-sektor ini dianggap sebagai pilar penting dalam memperkuat ekonomi nasional. "Sektor-sektor tersebut merupakan bagian penting dalam memperkuat ekonomi nasional," kata Gibran.
UMKM memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia. Mereka menyerap banyak tenaga kerja dan berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan pembinaan dari pemerintah dan sektor swasta agar UMKM dapat berkembang dan meningkatkan daya saingnya. Pemberdayaan UMKM juga akan berkontribusi pada pemerataan ekonomi dan pengurangan kesenjangan.
Pemerintah juga perlu memberikan perhatian khusus pada sektor pertanian dan perikanan. Sektor ini merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi Indonesia. Dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian dan perikanan, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pengembangan sektor pertanian dan perikanan yang berkelanjutan juga akan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Dukungan terhadap kemajuan teknologi dan hilirisasi industri juga menjadi poin penting yang disampaikan Wapres. Hilirisasi industri akan meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian, hilirisasi industri merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Kemajuan teknologi juga akan mempercepat proses hilirisasi industri dan meningkatkan efisiensi produksi.
Sebagai penutup, Wapres Gibran berharap Kadin dapat berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga iklim investasi di Indonesia. Kolaborasi yang erat antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan sinergi yang kuat, Indonesia dapat mencapai kemajuan ekonomi yang signifikan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.