Warga Rorotan Panen Ikan Saat Banjir, Akibat Luapan Tambak
Ratusan warga Rorotan, Jakarta Utara, berburu ikan yang keluar dari tambak akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut, memanfaatkan situasi untuk mencari tambahan penghasilan.

Banjir di Jakarta Utara memberikan pemandangan tak biasa. Ratusan warga Rorotan dan Marunda, Kecamatan Cilincing, berbondong-bondong menangkap ikan yang lepas dari tambak-tambak warga di area persawahan Rorotan yang terendam banjir. Mereka menggunakan alat pancing sederhana, memanfaatkan situasi darurat menjadi sumber rezeki tambahan.
Rohman (46), seorang warga Rorotan, menuturkan bahwa awalnya hanya beberapa warga yang memancing. Namun, karena banyak yang berhasil mendapatkan ikan, jumlah pemancing pun semakin bertambah hingga ratusan orang. "Sudah sejak pagi ratusan warga memancing di area persawahan," ujar Rohman pada Rabu, 29 Januari.
Hujan deras yang mengguyur Jakarta mengakibatkan banjir yang merendam rumah, jalan, dan persawahan, termasuk tambak-tambak milik warga. Banjir ini menyebabkan ikan-ikan, seperti mujair, nila, dan ikan emas, lepas dari kandangnya dan berhamburan di genangan air.
Kondisi ini ternyata menjadi berkah tersendiri bagi warga. Mereka memanfaatkan kesempatan untuk menangkap ikan sebagai sumber tambahan protein dan penghasilan. "Lumayan, ikan nila hasil memancing dari jam sebelas siang sampai sekarang ada sekitar 5 kg," kata Rohman, menggambarkan hasil tangkapannya.
Kejadian ini menunjukkan bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dan mencari peluang di tengah bencana alam. Meskipun banjir menyebabkan kerugian material, warga Rorotan mampu menemukan sisi positif dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan akibat cuaca ekstrem.
Selain itu, peristiwa ini juga bisa menjadi pengingat pentingnya pengelolaan tambak yang lebih baik agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa depan. Sistem keamanan tambak yang lebih kokoh dan tangguh menghadapi bencana perlu dipertimbangkan oleh para pemilik tambak.
Peristiwa unik ini menggambarkan resiliensi warga Rorotan dalam menghadapi tantangan. Mereka tidak hanya pasif menerima dampak banjir, namun juga aktif mencari solusi dan memanfaatkan situasi untuk kesejahteraan mereka. Kejadian ini menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dan bertahan di tengah kondisi yang sulit.