Waspada! BMKG Manado Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Sulut
BMKG Sam Ratulangi Manado memperingatkan potensi bencana hidrometeorologi di Sulawesi Utara hingga 7 April 2025, meliputi hujan lebat, angin kencang, dan potensi banjir bandang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Sulawesi Utara. Peringatan ini berlaku hingga 7 April 2025, mencakup potensi hujan lebat, angin kencang, dan berbagai bencana terkait lainnya. Peringatan ini disampaikan menyusul analisis kondisi dinamika atmosfer yang menunjukkan beberapa fenomena yang berpotensi meningkatkan risiko bencana.
Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama, menjelaskan bahwa beberapa fenomena atmosfer terpantau. Anomali negatif pada 'Outgoing Longwave Radiation' (OLR) dan gelombang 'Low Freguency' yang persisten menjadi perhatian utama. Kondisi ini diperkuat oleh Rossby Ekuatorial yang melintasi utara Sulawesi Utara, meningkatkan aktivitas konvektif.
Selain itu, terbentuknya pola belokan angin (shearline) akibat sirkulasi siklonik di perairan utara Maluku Utara juga turut berkontribusi. Kondisi lokal, seperti labilitas atmosfer yang labil dan kelembaban udara tinggi hingga lapisan atas, semakin memperparah situasi dan mendukung pertumbuhan awan hujan yang intens. "Kombinasi dari fenomena-fenomena tersebut membentuk kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas sedang lebat dalam durasi yang lama disertai kilat/petir dan angin kencang," jelas Dhira Utama.
Wilayah Rawan Bencana Hidrometeorologi
BMKG Manado telah mengidentifikasi beberapa wilayah di Sulawesi Utara yang berpotensi mengalami dampak signifikan dari kondisi cuaca ekstrem ini. Kota-kota seperti Manado, Bitung, dan Tomohon, serta Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Kepulauan Sitaro, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud masuk dalam daftar wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan.
Penting untuk diingat bahwa daerah-daerah dengan topografi curam, bergunung, atau bertebing memiliki risiko lebih tinggi terhadap bencana tanah longsor. Begitu pula daerah yang rawan banjir perlu mempersiapkan diri menghadapi potensi peningkatan debit air.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Pemantauan informasi cuaca dan peringatan dini secara berkala sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian.
Imbauan dan Rekomendasi BMKG
Dhira Utama menekankan pentingnya pemantauan informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG Sam Ratulangi Manado. Informasi lebih rinci dan detail untuk setiap kelurahan di seluruh Sulawesi Utara dapat diakses melalui berbagai kanal informasi BMKG. Hal ini bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi terkini dan dapat mengambil langkah-langkah antisipatif.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Kesigapan dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi dampak buruk dari bencana hidrometeorologi. Persiapan yang matang, termasuk evakuasi jika diperlukan, sangat penting untuk melindungi keselamatan jiwa dan harta benda.
Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan untuk meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. Langkah-langkah mitigasi bencana, seperti perbaikan infrastruktur dan sistem peringatan dini, perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak negatif.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, diharapkan masyarakat Sulawesi Utara dapat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi dengan lebih baik dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Pemantauan informasi cuaca secara berkala dan mengikuti imbauan dari BMKG sangat penting untuk keselamatan bersama.