BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Sulawesi Utara
BMKG Sulawesi Utara memperingatkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah hingga 18 Februari 2025, meminta warga waspada terhadap risiko banjir dan tanah longsor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Sulawesi Utara. Peringatan ini disampaikan menyusul potensi hujan sedang hingga lebat yang diperkirakan akan melanda beberapa wilayah di provinsi tersebut hingga 18 Februari 2025. Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut, mengimbau masyarakat Sulawesi Utara untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan ini berpotensi disertai petir dan angin kencang. "Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," ujar Astrid dalam keterangannya di Manado, Minggu.
Peringatan dini ini dikeluarkan sebagai langkah antisipasi dampak buruk dari cuaca ekstrem. BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat untuk mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi.
Wilayah yang Terdampak
Berdasarkan prakiraan BMKG, sejumlah wilayah di Sulawesi Utara berpotensi mengalami hujan lebat. Pada 16 Februari 2025, wilayah yang diperkirakan terdampak meliputi Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro), Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Pada 17 Februari 2025, potensi hujan lebat diperluas ke wilayah Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Sedangkan pada 18 Februari 2025, wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Ancaman Banjir dan Tanah Longsor
BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi ancaman bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat hujan lebat. Banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang merupakan beberapa risiko yang perlu diantisipasi. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Astrid Lasut juga berharap agar warga berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan selama periode cuaca ekstrem ini. Penting untuk menghindari lokasi rawan bencana dan selalu waspada terhadap perubahan kondisi cuaca secara tiba-tiba.
Imbauan Kesiapsiagaan
Dalam menghadapi potensi hujan lebat ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk melakukan beberapa langkah kesiapsiagaan. Pertama, selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG. Kedua, bersiap menghadapi potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor dengan menyiapkan jalur evakuasi dan tempat pengungsian sementara. Ketiga, memeriksa kondisi rumah dan lingkungan sekitar untuk memastikan keamanan dan kesiapan menghadapi potensi bencana.
Langkah-langkah antisipasi ini penting untuk meminimalisir dampak buruk dari cuaca ekstrem. Keselamatan dan keamanan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana alam.
Kesimpulan
Peringatan dini BMKG tentang potensi hujan lebat di Sulawesi Utara hingga 18 Februari 2025 menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Dengan memperhatikan imbauan dan melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan, diharapkan dampak buruk dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir. Penting untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini dari BMKG.