Waspada! BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Sulawesi Utara Hingga Jumat
BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang di Sulawesi Utara hingga Jumat, 23 Mei 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Sulawesi Utara (Sulut) hingga Jumat, 23 Mei 2025. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Kepala Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut, menjelaskan bahwa anomali suhu permukaan laut (SST) dan pola sirkulasi siklonik di perairan Maluku Utara menjadi faktor utama pemicu perubahan cuaca signifikan di Sulut. Kondisi labilitas lokal yang kuat juga mendukung pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan lebat.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengurangi risiko dampak cuaca ekstrem. Langkah-langkah antisipasi seperti membersihkan saluran air, memangkas dahan pohon yang rapuh, dan menyiapkan perlengkapan darurat perlu dilakukan untuk meminimalkan potensi kerugian.
Wilayah yang Berpotensi Terdampak Cuaca Ekstrem
BMKG telah merilis daftar wilayah di Sulawesi Utara yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 19-23 Mei 2025. Pada tanggal 19 Mei 2025, wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kota Manado, Bitung, Tomohon, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud.
Untuk tanggal 20 Mei 2025, potensi cuaca ekstrem diperkirakan meluas ke Kota Bitung, Tomohon, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Sitaro, dan Kepulauan Talaud.
Pada tanggal 21 Mei 2025, wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem adalah Kabupaten Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Selatan, dan Bolaang Mongondow Timur. Sementara itu, pada tanggal 22 Mei 2025, kondisi serupa diperkirakan terjadi di dua wilayah kabupaten, yaitu Bolaang Mongondow Selatan dan Kepulauan Talaud.
Pada tanggal 23 Mei 2025, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kepulauan Sitaro, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud.
Penyebab Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara
Astrid Lasut menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan cuaca ekstrem di Sulawesi Utara. Salah satunya adalah anomali suhu permukaan laut (SST) yang berkisar antara -1.0 hingga 3.2°C. Kondisi ini berpotensi menambah massa uap air di Laut Sulawesi bagian Utara.
Selain itu, adanya pola sirkulasi siklonik di perairan Maluku Utara mengakibatkan terjadinya konvergensi dan belokan angin (Shearline) di wilayah Sulawesi Utara. Kondisi labilitas lokal yang kuat juga mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Masyarakat di wilayah Sulawesi Utara diimbau untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG dan pihak-pihak terkait. Persiapan yang matang dan kewaspadaan tinggi diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif dari cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
Dengan adanya informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dan keluarga dari dampak buruk cuaca ekstrem.