BMKG Imbau Warga Sulut Waspada Curah Hujan Tinggi dan Angin Kencang
BMKG memperingatkan potensi curah hujan tinggi disertai angin kencang di Sulawesi Utara, meminta warga waspada terhadap risiko banjir dan tanah longsor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan tinggi dan angin kencang yang masih melanda wilayah tersebut. Peringatan ini disampaikan menyusul kejadian banjir dan tanah longsor di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa pada Jumat (21/3). Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut, mengajak masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Imbauan ini disampaikan menyusul peristiwa banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah Sulut. BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan atau saat berkendara. Astrid Lasut juga mengimbau masyarakat untuk menghindari daerah rawan longsor, banjir, dan pohon tumbang, demi keselamatan diri.
Penjelasan BMKG terkait peristiwa bencana alam tersebut menyebutkan bahwa banjir dan tanah longsor di Manado dan Tombariri disebabkan oleh beberapa faktor. Analisis dinamika atmosfer menunjukkan adanya gelombang atmosfer Low Freguency di wilayah Sulawesi Utara yang mendukung aktivitas konvektif. Kondisi ini diperparah oleh pola pertemuan angin lapisan 3.000 feet yang menyebabkan penumpukan massa udara dan pertumbuhan awan konvektif.
Analisis BMKG Terhadap Banjir dan Longsor di Sulut
BMKG memaparkan beberapa data pendukung analisis mereka. Indeks Labilitas Udara (KI) menunjukkan udara yang labil, mendukung pembentukan awan konvektif secara lokal. Kelembaban udara pada lapisan 850-500 milibar (mb) juga bersifat lembab/basah, semakin memperkuat potensi pembentukan awan konvektif. Hal ini dibuktikan dengan Citra Radar BMKG Sam Ratulangi dan Citra Satelit Himawari yang mendeteksi pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (CB).
Hasil observasi BMKG menunjukkan hujan dengan intensitas ekstrem di wilayah tersebut. Intensitas hujan yang tinggi inilah yang menjadi pemicu utama terjadinya banjir dan tanah longsor. Beberapa permukiman warga di Kota Manado dan daerah sekitarnya terdampak langsung akibat peristiwa ini.
BMKG menekankan pentingnya antisipasi dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Rekomendasi Keselamatan dari BMKG
- Hindari daerah dengan topografi curam atau tebing yang rawan longsor.
- Waspada terhadap potensi banjir di daerah rendah.
- Hati-hati terhadap potensi pohon tumbang akibat angin kencang.
- Pantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
- Ikuti arahan dari pihak berwenang.
BMKG terus memantau kondisi cuaca dan akan memberikan informasi terbaru jika diperlukan. Keamanan dan keselamatan warga Sulawesi Utara tetap menjadi prioritas utama.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak panik, serta selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir.