Waspada! Gelombang Selat Badung Capai 4 Meter, BBMKG Keluarkan Peringatan Dini
BBMKG Wilayah III Denpasar memprakirakan gelombang tinggi hingga 4 meter di Selat Badung dan sekitarnya pada 13-16 April 2025, serta memberikan imbauan kepada nelayan dan wisatawan bahari.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi di perairan Bali. Gelombang dengan ketinggian hingga empat meter diperkirakan akan terjadi di Selat Badung, dan beberapa wilayah perairan lainnya di Bali antara tanggal 13 hingga 16 April 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, yang mencakup kecepatan angin dan kondisi cuaca secara umum di wilayah tersebut. Imbauan waspada pun disampaikan kepada nelayan, wisatawan bahari, dan masyarakat umum.
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menyampaikan peringatan tersebut pada Sabtu lalu di Denpasar, Bali. "Masyarakat umum, nelayan dan pelaku wisata bahari waspadai potensi gelombang tinggi," katanya. Peringatan ini bukan tanpa alasan, mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi terhadap aktivitas maritim dan keselamatan masyarakat di pesisir.
Selain Selat Badung, potensi gelombang tinggi hingga empat meter juga diperkirakan terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Bali. Sementara itu, Selat Lombok bagian utara diperkirakan akan mengalami gelombang dengan ketinggian hingga 2,5 meter. BMKG menghimbau agar masyarakat dan pihak terkait untuk selalu memperbarui informasi cuaca terkini guna mengantisipasi potensi bahaya yang mungkin terjadi.
Peringatan Dini Gelombang Tinggi dan Rekomendasi Keselamatan
BMKG Denpasar telah menerbitkan peringatan dini potensi gelombang laut tinggi ini untuk membantu masyarakat dan berbagai pihak terkait dalam melakukan antisipasi. Analisis kondisi sinoptik menunjukkan pola angin di perairan utara Bali umumnya bergerak dari arah timur-barat daya, sedangkan di perairan selatan Bali bergerak dari arah tenggara-barat daya. Kecepatan angin di kedua perairan diperkirakan mencapai hingga 15 knot.
Prakiraan cuaca untuk periode 12-14 April 2025 menunjukkan kondisi cerah berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat di beberapa wilayah Bali. Kondisi ini disebabkan oleh pola konvektif di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Suhu muka laut diperkirakan berkisar antara 29-30 derajat Celcius, dengan massa udara basah terkonsentrasi dari permukaan hingga lapisan 500 milibar (5.500 meter).
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi dampak cuaca ekstrem lainnya, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Hal ini penting mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dan potensi bahaya yang menyertainya. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
BMKG memberikan rekomendasi khusus bagi pengguna perahu nelayan, operator kapal tongkang, dan operator kapal feri. Pengguna perahu nelayan diimbau waspada pada kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Sedangkan operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Informasi Cuaca Terkini
Masyarakat dapat mengakses informasi cuaca terkini, termasuk ketinggian gelombang laut, melalui berbagai kanal informasi yang disediakan oleh BMKG Denpasar. Informasi tersebut dapat diakses melalui situs web balai3.denpasar.bmkg.go.id atau web.meteo.bmkg.go.id. Selain itu, informasi juga dapat diakses melalui media sosial, seperti Telegram (@warningcuacabali), X (@bbMKG3), dan Instagram (@bmkgbali).
Dengan adanya peringatan dini dan informasi yang mudah diakses ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi gelombang tinggi dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko kerugian dan bahaya yang mungkin terjadi. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.