Waspada Longsor di Manggarai Barat: Imbauan Pemkab untuk Pengendara
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengimbau pengendara untuk waspada terhadap potensi longsor dan pohon tumbang di jalan-jalan wilayah perbukitan selama musim hujan, menyusul kejadian longsor di Wae Sipi yang sempat memutus akses jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan peringatan kepada seluruh pengendara. Imbauan ini dikeluarkan menyusul tingginya potensi bencana tanah longsor di wilayah perbukitan Kabupaten Manggarai Barat, terutama selama musim hujan yang masih berlangsung.
Kepala BPBD Manggarai Barat, Isfridus Tobong, mengonfirmasi hal ini pada Selasa, 22 Januari 2024, melalui sambungan telepon dari Labuan Bajo. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan pengendara untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Jalan Trans Flores, yang menghubungkan Manggarai Barat dan Manggarai, serta beberapa ruas jalan antar kecamatan, menjadi area rawan longsor. Selain itu, pengendara juga perlu mewaspadai potensi pohon tumbang yang dapat menutup akses jalan.
Peringatan ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, pada Sabtu, 19 Januari 2024, longsor terjadi di Wae Sipi, Desa Pota Wangka, Kecamatan Boleng. Bencana alam ini menyebabkan amblasnya separuh badan jalan.
Akibat longsor tersebut, jalan penghubung Labuan Bajo-Terang kini hanya dapat dilalui satu kendaraan roda empat. Kerusakan jalan memiliki lebar 2,5 meter, panjang 12 meter, dan kedalaman 7 meter. Jalan yang tersisa hanya selebar 1,4 meter, sehingga membutuhkan kehati-hatian ekstra dari pengendara yang melintas.
BPBD Manggarai Barat telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi setempat untuk memperbaiki jalan tersebut. Proses perbaikan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi NTT, mengingat jalan tersebut merupakan kewenangan provinsi.
Meskipun perbaikan sedang diupayakan, kewaspadaan tetap menjadi kunci utama bagi para pengendara. Himbauan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengguna jalan di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.