Wayang Tatah Sungging Bantul Bidik Sertifikasi Indikasi Geografis 2025
Kemenkumham DIY menargetkan wayang tatah sungging dari Wukirsari, Bantul mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis pada 2025 untuk melindungi secara hukum, meningkatkan nilai ekonomi, dan memperkuat identitas budaya lokal.

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta (Kemenkumham DIY) berambisi besar: mendaftarkan wayang tatah sungging asal Wukirsari, Bantul, untuk mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis (IG) pada tahun 2025. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya melindungi secara hukum warisan budaya tersebut, tetapi juga mendongkrak nilai ekonomi dan memperkuat identitas budaya Yogyakarta.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, Agung Rektono Seto, menyatakan bahwa mendapatkan sertifikasi IG merupakan salah satu target utama Kemenkumham DIY di tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan upaya peningkatan pendaftaran indikasi geografis untuk produk-produk lokal lainnya. Wayang tatah sungging dipilih karena memiliki nilai budaya yang tinggi dan perlu dilindungi secara hukum agar tetap lestari.
Kemenkumham DIY menyadari pentingnya pelestarian warisan budaya dan pengembangan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, upaya pemetaan potensi kekayaan intelektual di berbagai sektor terus dilakukan. Tidak hanya fokus pada seni tradisional seperti wayang tatah sungging, perhatian juga diberikan pada kerajinan lokal dan produk-produk khas lainnya di DIY.
Agung menjelaskan, "Kami akan melakukan pemetaan menyeluruh terhadap potensi kekayaan intelektual yang ada di wilayah DIY, mulai dari seni tradisional, kerajinan lokal, hingga produk khas daerah yang memiliki nilai ekonomi tinggi." Hal ini menunjukkan komitmen Kemenkumham DIY untuk mendukung pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui perlindungan kekayaan intelektual.
Dengan strategi pemetaan dan pendaftaran IG ini, Kemenkumham DIY optimistis dapat meningkatkan jumlah pendaftaran kekayaan intelektual di DIY. Mereka berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam melindungi dan mempromosikan kekayaan intelektualnya.
Target 2025 menjadi momentum penting bagi DIY untuk menunjukkan komitmennya dalam melindungi dan mengembangkan kekayaan intelektual. Melalui perlindungan hukum berupa sertifikasi Indikasi Geografis, wayang tatah sungging diharapkan dapat semakin dikenal dan meningkatkan kesejahteraan pengrajinnya.
Keberhasilan pendaftaran IG untuk wayang tatah sungging akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melestarikan warisan budaya sekaligus memberdayakan ekonomi lokal. Langkah ini diharapkan menginspirasi upaya serupa untuk produk-produk budaya dan kerajinan lainnya di Indonesia.