Wisnus di Sulteng Tembus 2,74 Juta Perjalanan hingga Maret 2025!
BPS mencatat jumlah perjalanan wisatawan nusantara di Sulawesi Tengah mencapai 2,74 juta hingga Maret 2025, dengan Kota Palu sebagai destinasi terpopuler.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah (Sulteng) baru-baru ini merilis data yang menunjukkan peningkatan signifikan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di wilayah tersebut. Data yang dirilis mencakup periode Januari hingga Maret 2025, mencatat total 2,74 juta perjalanan wisnus ke berbagai destinasi di Sulteng. Peningkatan ini mencerminkan geliat sektor pariwisata Sulteng dan daya tarik destinasi wisatanya bagi wisatawan domestik.
Plt Kepala BPS Sulteng, Imron Taufik J. Musa, menjelaskan bahwa angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan sedikit dari bulan Februari ke Maret 2025 (month-to-month), angka tersebut tetap menunjukan pertumbuhan yang positif jika dibandingkan dengan Maret 2024 (year-on-year). Hal ini menandakan tren positif kunjungan wisatawan ke Sulteng yang terus berlanjut.
Pertumbuhan ini tidak merata di seluruh wilayah Sulteng. Beberapa daerah mengalami peningkatan signifikan, sementara yang lain mengalami penurunan. Data rinci mengenai daerah tujuan dan asal wisnus akan dijelaskan lebih lanjut dalam artikel ini, memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai dinamika pariwisata di Sulawesi Tengah.
Kota Palu, Destinasi Terpopuler di Sulteng
Berdasarkan data BPS, Kota Palu masih menjadi primadona destinasi wisata di Sulawesi Tengah. Pada Maret 2025, tercatat sebanyak 251,6 ribu perjalanan wisnus menuju Kota Palu, atau sekitar 29,26 persen dari total perjalanan wisnus di Sulteng. Angka ini menunjukkan dominasi Kota Palu sebagai pusat daya tarik wisata di wilayah tersebut. Pertumbuhan kunjungan ke Kota Palu juga sangat signifikan, mencapai 21,51 persen (year-on-year).
Posisi kedua ditempati oleh Kabupaten Morowali dengan 109,06 ribu perjalanan, diikuti oleh Kabupaten Sigi dengan 89,74 ribu perjalanan. Ketiga daerah ini menjadi destinasi utama bagi wisatawan nusantara yang berkunjung ke Sulawesi Tengah. Keberagaman destinasi wisata yang ditawarkan, mulai dari wisata alam hingga budaya, kemungkinan menjadi faktor pendorong tingginya angka kunjungan ke daerah-daerah tersebut.
Namun, tidak semua daerah di Sulteng mengalami peningkatan kunjungan. Kabupaten Toli-toli misalnya, mencatat penurunan tertinggi dalam jumlah kunjungan wisnus, yakni sebesar 27,84 persen (year-on-year). Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi strategi pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.
Perjalanan Wisnus Asal Sulteng
Data BPS juga mencatat jumlah perjalanan wisnus asal Sulawesi Tengah. Pada Maret 2025, tercatat sebanyak 776,50 ribu perjalanan wisnus dari berbagai daerah di Sulteng. Angka ini menunjukkan adanya mobilitas wisata internal yang cukup tinggi di dalam provinsi tersebut.
Kota Palu kembali menjadi daerah asal perjalanan wisata dengan angka tertinggi, yaitu mencapai 149,68 ribu perjalanan atau sekitar 19,28 persen dari total perjalanan wisnus di Sulawesi Tengah, disusul Morowali dengan 110,96 ribu perjalanan. Hal ini menunjukkan peran Kota Palu sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pariwisata yang juga mendorong mobilitas wisata di wilayah sekitarnya.
Pertumbuhan perjalanan wisnus asal Sulteng juga bervariasi antar daerah. Kabupaten Sigi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 34,51 persen (year-on-year), diikuti oleh Kabupaten Parigi Moutong dengan pertumbuhan 27,30 persen. Sebaliknya, Kabupaten Banggai Laut mengalami penurunan tertinggi, yaitu sebesar 37,60 persen.
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan tren positif perkembangan pariwisata di Sulawesi Tengah. Peningkatan jumlah perjalanan wisnus, baik asal maupun tujuan, menunjukkan potensi besar sektor pariwisata untuk berkontribusi pada perekonomian daerah. Namun, perlu adanya strategi yang tepat dan terarah untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah Sulteng. Perhatian khusus juga perlu diberikan kepada daerah-daerah yang mengalami penurunan kunjungan agar dapat kembali meningkatkan daya tarik wisatanya.
"Dapat kita lihat lonjakan-lonjakan wisatawan nusantara terjadi pada bulan-bulan tertentu, yaitu pada musim hari-hari besar seperti Natal dan Tahun Baru, serta Hari Raya Idul Fitri," kata Imron Taufik J. Musa, Plt Kepala BPS Sulteng.