WNA Filipina Sakit di Perairan Suralaya Dievakuasi Tim SAR Gabungan
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang WNA Filipina yang sakit saat berlayar di Perairan Suralaya, Merak, dan kini telah mendapatkan perawatan medis di Jakarta.

Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Filipina yang jatuh sakit di tengah pelayaran. Insiden ini terjadi di perairan Suralaya, Merak, Banten, pada Minggu, 23 Februari 2024. Proses evakuasi yang cepat dan terkoordinasi memastikan WNA tersebut mendapatkan perawatan medis segera.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten, Al Amrad, menjelaskan bahwa Basarnas Banten menerima laporan pada pukul 15.19 WIB dari Bapak Rizon dari OneCare. Laporan tersebut menginformasikan tentang seorang WNA Filipina yang sakit berat dan membutuhkan pertolongan medis segera. WNA tersebut merupakan anak buah kapal (ABK) dari kapal Yasa Diamond yang sedang dalam pelayaran dari Uruguay menuju Vietnam.
Proses evakuasi melibatkan koordinasi yang intensif antara Basarnas Banten dan Kapal Yasa Diamond. Agen kapal menyetujui penjemputan korban di perairan Suralaya, Merak, dengan perkiraan waktu intercept pada pukul 18.30 WIB menggunakan fast boat OneCare. Kecepatan dan ketepatan dalam koordinasi ini menjadi kunci keberhasilan operasi penyelamatan.
Evakuasi dan Perawatan Medis
Tim SAR gabungan berhasil mencapai Kapal Yasa Diamond pada pukul 19.07 WIB. Proses evakuasi Rin Jethro Oposa (27), WNA Filipina yang sakit, berjalan lancar dan ia berhasil dievakuasi ke fast boat OneCare pada pukul 19.37 WIB dalam keadaan selamat. Keberhasilan evakuasi ini menunjukkan profesionalisme dan kesigapan Tim SAR dalam menangani situasi darurat di laut.
Setelah dievakuasi, Rin Jethro Oposa segera dibawa ke Dermaga Moring Merak yang tiba pada pukul 19.45 WIB. Selanjutnya, ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa Grogol, Jakarta Barat, menggunakan ambulans dari KKP Merak untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Langkah cepat ini memastikan ia mendapatkan penanganan medis yang tepat dan menyeluruh.
Kejadian ini sekali lagi menyoroti pentingnya koordinasi dan kesiapsiagaan Tim SAR dalam menghadapi situasi darurat di laut. Kecepatan respon dan kerjasama antar instansi terkait sangat krusial dalam menyelamatkan nyawa manusia di tengah laut. Semoga Rin Jethro Oposa segera pulih dan kembali sehat.
Kronologi Evakuasi WNA Filipina
- Minggu, 23 Februari 2024, pukul 15.19 WIB: Basarnas Banten menerima laporan tentang WNA Filipina sakit di Kapal Yasa Diamond.
- Minggu, 23 Februari 2024, pukul 18.30 WIB (estimasi): Fast boat OneCare dijadwalkan untuk melakukan intercept dengan Kapal Yasa Diamond.
- Minggu, 23 Februari 2024, pukul 19.07 WIB: Tim SAR gabungan tiba di Kapal Yasa Diamond.
- Minggu, 23 Februari 2024, pukul 19.37 WIB: Rin Jethro Oposa dievakuasi ke fast boat OneCare.
- Minggu, 23 Februari 2024, pukul 19.45 WIB: Tiba di Dermaga Moring Merak dan dibawa ke RSJ Grogol, Jakarta Barat.
Proses evakuasi yang cepat dan efisien ini menunjukkan kesiapan dan profesionalisme Tim SAR Indonesia dalam menangani situasi darurat maritim. Kerja sama yang baik antara Basarnas, OneCare, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci keberhasilan operasi ini. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak untuk selalu mengutamakan keselamatan para pelaut.