Yovie Widianto Dorong Pemanfaatan Teknologi untuk Majukan Ekonomi Kreatif
Staf Khusus Presiden, Yovie Widianto, mendorong pelaku ekonomi kreatif di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi, termasuk AI, guna meningkatkan daya saing dan jangkauan karya mereka.

Surabaya, 26 April 2024 (ANTARA) – Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf), Yovie Widianto, memberikan dorongan kepada para pelaku ekonomi kreatif Indonesia untuk mengembangkan karya-karya mereka dengan semangat tinggi dan memanfaatkan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI). Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing di kancah nasional maupun internasional.
Dalam sebuah acara Sharing Ekraf di Deks Space Ciputra World Surabaya, Sabtu lalu, Yovie Widianto menyampaikan, "Sukses di ekonomi kreatif memerlukan tekad yang lebih. Banyak hal tidak masuk akal secara hitungan ekonomi konvensional, tapi dari karya dan performa objektif kita bisa ukur dampaknya." Beliau menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.
Indonesia, dengan lebih dari 550 sentra budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa. Namun, Yovie Widianto menyadari bahwa potensi tersebut belum digali secara optimal. Oleh karena itu, peningkatan pemanfaatan teknologi dan pengembangan ekosistem kreatif menjadi sangat penting.
Pemanfaatan Teknologi dan Ruang Komunitas
Yovie Widianto menekankan pentingnya peran ruang-ruang komunitas seperti Deks Space sebagai tempat bertumbuhnya para pelaku ekraf. Beliau melihat Jawa Timur memiliki posisi strategis dengan jumlah penduduk besar dan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif. "Tidak perlu selalu terpusat di Jakarta. Digitalisasi memungkinkan ekraf tumbuh dari mana saja. Tinggal bagaimana mengoptimalkan potensi yang sudah ada," ucapnya.
Lebih lanjut, Yovie Widianto mengajak para pelaku ekraf untuk melihat perkembangan teknologi, seperti AI, bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai alat bantu untuk mempercepat proses kreatif. Di bidang musik misalnya, AI dapat digunakan untuk mendukung proses produksi tanpa menggantikan sentuhan kreativitas manusia. "AI cukup bantu sedikit, sisanya tetap harus kita yang kembangkan. Itu yang membuat hasilnya tetap punya jiwa," tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan saling berbagi pengetahuan antar pelaku ekonomi kreatif untuk mempercepat proses pengembangan dan inovasi. Dengan begitu, ekonomi kreatif Indonesia dapat bersaing di pasar global.
Dukungan Pemerintah dan Swasta
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan apresiasi terhadap Ciputra World yang menyediakan Deks Space sebagai wadah bagi pelaku ekraf untuk berkembang. Beliau menilai keberadaan tempat seperti Deks Space sangat penting, terutama bagi pelaku ekraf muda yang baru memulai usaha.
"Deks Space bukan sekadar tempat pamer, tapi juga rumah bagi pelaku ekraf. Di sini mereka bisa berkumpul, berdiskusi, dan saling berbagi lewat workshop," kata Emil. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk mendukung pengembangan Deks Space sebagai wadah kolaboratif yang mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif, baik yang berbasis etnis maupun kontemporer.
Emil menambahkan, 'Tentunya seiring dengan saya dan Bu Khofifah kembali bertugas saya ingin mengawal juga agar Deks Space ini bisa terus berkembang dan meningkat.' Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Timur.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan swasta, serta pemanfaatan teknologi yang tepat, ekonomi kreatif Indonesia diharapkan dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.