4 Persiapan Sukseskan Vaksin TB Nasional: Ketersediaan hingga Edukasi Publik
Pemerintah Indonesia perlu melakukan empat persiapan penting agar vaksin TB, setelah terbukti efektif, dapat segera diakses dan diterima masyarakat luas secara merata.

Jakarta, 24 Maret 2024 (ANTARA) - Indonesia tengah bersiap menghadapi era baru dalam pemberantasan Tuberkulosis (TB). Prof. DR. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K), peneliti nasional vaksin TB, menekankan pentingnya empat persiapan kunci agar vaksin TB, setelah terbukti efektif, dapat segera dinikmati masyarakat Indonesia. Persiapan ini meliputi ketersediaan vaksin yang cukup, aksesibilitas yang merata, keterjangkauan biaya, dan edukasi publik yang efektif.
Vaksin TB, khususnya M72/AS01E yang saat ini dalam tahap uji klinis fase tiga, menjanjikan perlindungan bagi remaja dan dewasa. Namun, keberhasilannya bergantung pada kesiapan pemerintah dan masyarakat. Erlina menjelaskan bahwa keberhasilan distribusi vaksin ini membutuhkan perencanaan yang matang dan komprehensif, mulai dari memastikan ketersediaan hingga membangun kepercayaan publik.
Keberhasilan uji klinis fase 2B dengan tingkat efikasi 50 persen memberikan harapan besar. Namun, transisi dari uji klinis ke program vaksinasi nasional membutuhkan strategi yang tepat agar vaksin dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan memberikan dampak signifikan dalam mengurangi angka penderita TB.
Ketersediaan Vaksin yang Cukup dan Berkelanjutan
Persiapan pertama dan terpenting adalah memastikan availibility atau ketersediaan vaksin dalam jumlah yang cukup dan berkelanjutan. Hal ini memerlukan perencanaan produksi yang matang dan berkelanjutan. Produksi dalam negeri (local production) menjadi solusi ideal untuk menjamin ketersediaan dan menekan harga agar lebih terjangkau.
Dengan produksi lokal, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memastikan pasokan vaksin yang stabil. Langkah ini akan sangat krusial untuk menjamin keberhasilan program vaksinasi TB nasional.
Selain itu, pemerintah perlu memastikan rantai pasokan vaksin tetap terjaga kualitasnya dan terdistribusi secara efisien hingga ke pelosok negeri.
Aksesibilitas dan Keterjangkauan Vaksin
Aksesibilitas menjadi kunci kedua keberhasilan program vaksinasi TB. Vaksin harus mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang lokasi geografis atau status sosial ekonomi. Keterjangkauan biaya menjadi faktor penentu aksesibilitas ini.
Untuk itu, pemerintah perlu menetapkan harga vaksin yang terjangkau bagi masyarakat. Dengan menjadikan vaksin TB sebagai program nasional, pemerintah dapat menanggung seluruh biaya penyediaan vaksin, sehingga tidak membebani masyarakat.
Strategi ini akan memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan perlindungan dari vaksin TB.
Edukasi Publik dan Peningkatan Penerimaan Masyarakat
Persiapan ketiga yang krusial adalah membangun kepercayaan dan penerimaan masyarakat terhadap vaksin TB. Edukasi publik yang intensif dan tepat sasaran sangat diperlukan untuk menangkal informasi yang salah atau hoaks.
Strategi komunikasi publik yang efektif, seperti yang dilakukan pada program vaksinasi COVID-19, dapat diadaptasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksin TB. Peran media massa sangat penting dalam menyebarkan informasi yang akurat dan membangun kepercayaan publik.
Mengatasi potensi resistensi terhadap vaksinasi, seperti yang terjadi pada program vaksinasi COVID-19, memerlukan strategi komunikasi yang proaktif dan berkelanjutan.
Produksi Vaksin Dalam Negeri
Untuk mendukung ketiga aspek di atas, produksi vaksin TB M72/AS01E di dalam negeri menjadi hal yang sangat penting. Produksi lokal tidak hanya menjamin ketersediaan vaksin, tetapi juga dapat menurunkan harga jual, sehingga meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan.
Dengan demikian, pemerintah perlu mendorong dan mendukung pengembangan industri farmasi dalam negeri untuk memproduksi vaksin TB. Hal ini akan memberikan kemandirian Indonesia dalam menyediakan vaksin yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Langkah ini juga akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja.
Dengan persiapan yang matang dan komprehensif pada keempat aspek tersebut, Indonesia dapat memastikan keberhasilan program vaksinasi TB nasional dan mencapai target pengentasan TB pada tahun 2050.