Kreator Konten Ciptakan Plastik Kopi Ramah Lingkungan dari Gelatin Sapi
Andrea Novita, kreator konten teknologi pangan, berhasil menciptakan plastik bungkus kopi yang dapat diseduh menggunakan gelatin sapi, menawarkan solusi ramah lingkungan untuk kemasan kopi.

Jakarta, 30 April 2024 (ANTARA) - Dalam sebuah inovasi yang menarik perhatian, Andrea Novita, seorang kreator konten teknologi pangan, telah berhasil menciptakan plastik bungkus kopi yang dapat diseduh. Inovasi ini memanfaatkan sifat mudah larut dari gelatin sapi, menawarkan solusi ramah lingkungan untuk kemasan kopi sekali pakai. Andrea memaparkan penemuannya pada acara 'TikTok kreator edukasi' di kawasan SCBD Jakarta.
Gelatin sapi dipilih karena sifatnya yang mudah larut dalam air panas dan aman dikonsumsi. "Bisa juga dari rumput laut," ujar Andrea, "namun gelatin sapi yang paling mudah dibuat, halal, dan aman karena berasal dari sapi." Proses pembuatannya pun relatif sederhana, membuka peluang bagi replikasi inovasi ini oleh masyarakat luas.
Penemuan ini menjadi sorotan karena menawarkan alternatif berkelanjutan untuk kemasan kopi. Metode yang ramah lingkungan ini berpotensi mengurangi sampah plastik yang dihasilkan dari konsumsi kopi harian, sebuah masalah lingkungan yang semakin mendesak untuk diatasi.
Proses Pembuatan Plastik Bungkus Kopi dari Gelatin Sapi
Proses pembuatan plastik kopi yang dapat diseduh ini terbilang sederhana. Pertama, lima gram gelatin sapi dicampur dengan 3/4 gelas (400 mililiter) air panas hingga merata. Larutan gelatin panas kemudian dituang ke dalam nampan dan dibiarkan mengering pada suhu ruangan (24 derajat Celsius) hingga membentuk lapisan tipis menyerupai plastik.
Setelah mengering, lapisan gelatin diangkat dari nampan dan dipotong menjadi persegi panjang. Selanjutnya, plastik dilipat dan ujung-ujungnya direkatkan menggunakan alat segel plastik hingga membentuk kantong. Bubuk kopi kemudian dimasukkan ke dalam kantong dan ujungnya disegel. Hasilnya adalah bungkus kopi yang siap diseduh.
Andrea, lulusan Fakultas Teknobiologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, telah membuktikan bahwa plastik kopi buatannya dapat larut sempurna dalam air panas, sehingga memudahkan proses penyeduhan kopi. Namun, ia juga mengakui kelemahannya, yaitu plastik ini tidak tahan terhadap cairan atau bahan panas.
Potensi dan Kelemahan Plastik Kopi Gelatin Sapi
Meskipun menawarkan solusi ramah lingkungan yang inovatif, plastik kopi dari gelatin sapi ini memiliki beberapa keterbatasan. Ketahanannya terhadap cairan dan suhu panas masih menjadi kendala utama. Hal ini membatasi penggunaannya hanya untuk bubuk kopi kering dan tidak cocok untuk menyimpan minuman panas atau bahan makanan cair.
Kendati demikian, inovasi ini tetap memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mengurangi sampah plastik. Kemudahan pembuatan dan bahan baku yang relatif mudah didapatkan menjadi nilai tambah tersendiri. Penelitian lebih lanjut dapat difokuskan pada peningkatan ketahanan plastik terhadap cairan dan suhu tinggi.
Andrea juga menekankan pentingnya edukasi dan berbagi pengetahuan melalui media sosial. Ia berharap inovasi ini dapat menginspirasi orang lain untuk menciptakan solusi ramah lingkungan lainnya.
Partisipasi dalam Lomba Konten Edukatif TikTok
Andrea aktif membagikan eksperimen teknologi pangannya di akun TikTok @andreanovitaa. Saat ini, konten edukatif di platform TikTok sedang diperlombakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), dengan total hadiah mencapai Rp10 juta untuk empat pemenang.
Lomba ini berlangsung dari 10 Mei hingga 10 Juni 2025. Peserta cukup mengunggah lima video edukatif kreatif dengan tagar #SerunyaBelajar dan #STEMtok. Partisipasi Andrea dalam lomba ini semakin memperkuat komitmennya dalam menyebarkan pengetahuan dan inovasi teknologi pangan yang ramah lingkungan.
Inovasi Andrea Novita ini membuka jalan bagi pengembangan kemasan makanan yang lebih berkelanjutan. Meskipun masih memiliki keterbatasan, potensi plastik kopi dari gelatin sapi ini patut diapresiasi sebagai langkah awal menuju solusi ramah lingkungan dalam industri makanan dan minuman.