Mahasiswa Undip Raih Tiga Penghargaan Lewat Inovasi Kemasan Plastik dari Limbah Tahu
Tim mahasiswa Sekolah Vokasi Undip menciptakan kemasan plastik ramah lingkungan dari limbah tahu dan mikroalga, meraih tiga penghargaan bergengsi di Cipta Nusantara Fest 2025.

Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Tim mahasiswa dari Sekolah Vokasi Undip berhasil menciptakan inovasi yang mengubah limbah tahu menjadi kemasan plastik ramah lingkungan. Inovasi ini bahkan berhasil memborong tiga penghargaan bergengsi dalam ajang Cipta Nusantara (CN) Fest 2025, sebuah kompetisi inovasi yang diikuti ratusan mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Tim yang terdiri dari Maya Qisthina Gaissani (ketua), Sigit Pramana, Mochammad Wibisono Faizun S, dan Aisha Adinda Satyarani dari Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Undip, berhasil menjawab tantangan lingkungan dengan ide brilian mereka. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap peningkatan limbah industri pangan, khususnya limbah tahu, dan masalah pencemaran akibat penggunaan kemasan plastik sekali pakai yang berlebihan. Mereka berhasil mengolah limbah tersebut menjadi solusi nyata untuk permasalahan lingkungan yang semakin kompleks.
Berkat kerja keras dan bimbingan dosen pembina Yusuf Ma'Rifat Fajar Azis, tim ini menciptakan 'Edible Film dari Limbah Tahu dan Mikroalga Chlorella Vulgaris sebagai Alternatif Pengemas Ramah Lingkungan untuk Mendukung Indonesia Emas 2045'. Inovasi ini menggabungkan nata de soya, hasil fermentasi limbah cair tahu, dengan mikroalga Chlorella vulgaris yang kaya antioksidan dan senyawa bioaktif. Proses formulasi dan modifikasi struktur material yang cermat menghasilkan edible film, atau plastik yang dapat dimakan dan mudah terdegradasi di lingkungan.
Inovasi Ramah Lingkungan Berbasis Limbah Tahu
Lebih dari sekadar pengganti plastik konvensional, edible film ini memiliki nilai fungsional sebagai kemasan aktif. Kemampuannya memperpanjang umur simpan produk pangan menjadikannya solusi yang efektif dan efisien. Dengan mengusung prinsip biodegradabilitas, zero waste, dan sustainability, inovasi ini diharapkan dapat menekan emisi karbon dari sektor kemasan dan mendorong penerapan ekonomi sirkular berbasis inovasi lokal. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan.
Proses pembuatan edible film ini melibatkan beberapa tahapan yang kompleks, mulai dari pengolahan limbah tahu hingga formulasi dan modifikasi struktur material. Tim mahasiswa Undip telah melakukan riset dan pengembangan yang intensif untuk memastikan kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan. Mereka juga telah melakukan uji coba dan evaluasi untuk memastikan edible film ini efektif sebagai kemasan alternatif.
Keberhasilan inovasi ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari dosen pembimbing serta lingkungan akademik yang kondusif di Undip. Universitas Diponegoro telah memberikan kesempatan dan fasilitas yang memadai bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan kreativitas mereka dalam menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Prestasi Membanggakan di Cipta Nusantara Fest 2025
Partisipasi dalam Cipta Nusantara (CN) Fest 2025 membuahkan hasil yang luar biasa bagi tim mahasiswa Undip. Mereka berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus: medali emas bidang Energi dan Lingkungan, Penghargaan Best Idea, dan juara tiga Kategori Essay. Kompetisi yang diselenggarakan EduHub-Youth Invention bekerja sama dengan Universitas Riau ini diikuti oleh ratusan mahasiswa inovatif dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Indonesia mampu berkontribusi dalam menciptakan solusi inovatif untuk permasalahan lingkungan. Inovasi ini juga menunjukkan potensi besar dari pemanfaatan limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pengembangan ekonomi sirkular dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Ketua Program Studi TRKI Sekolah Vokasi Undip, Endy Julianto, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang diraih mahasiswanya. Ia berharap prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan mengabdikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan lingkungan. Universitas Diponegoro berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan riset dan inovasi di kalangan mahasiswa.
“Kemenangan ini adalah hasil kerja keras kami bersama, yang dilandasi semangat riset dan keinginan untuk memberi kontribusi nyata bagi bangsa. Kami berharap ke depan, inovasi ini bisa dikembangkan menjadi produk komersial yang dapat digunakan oleh masyarakat luas dan industri,” ujar Maya Qisthina Gaissani, ketua tim.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan inovasi edible film dari limbah tahu ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan dikomersialkan sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan. Inovasi ini menjadi contoh nyata bagaimana limbah dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.