Merck Dorong Inovasi Peneliti Muda Biologi, Hadirkan Teknologi Canggih di UGM
Merck Chemical and Life Sciences (MCLS) berkomitmen memajukan Inovasi Peneliti Muda Biologi di Indonesia melalui kolaborasi dengan UGM, memperkenalkan teknologi terdepan untuk riset.

Merck Chemical and Life Sciences (MCLS) menunjukkan komitmen kuatnya dalam memajukan riset dan inovasi di bidang biologi. Kolaborasi strategis ini melibatkan Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada (UGM) serta Senior Expert Service (SES).
Inisiatif ini dirancang khusus untuk mendukung para peneliti muda di Indonesia, memberikan mereka akses terhadap teknologi mutakhir dan pengetahuan terkini. Tujuannya adalah mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis di sektor biologi.
Melalui program Merck Young Scientist Roadshow 2025 di Yogyakarta, kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem riset yang lebih dinamis dan produktif. Acara tersebut juga menjadi wadah diskusi penting mengenai stem cell dan penemuan molekul obat.
Teknologi Terdepan untuk Riset Biologi Modern
Taufik Indarmawan, Solution Scientist Merck, menjelaskan bahwa Merck memperkenalkan sejumlah produk unggulan yang esensial bagi riset modern. Perangkat seperti Luminex® 200™ System dan Millicell® DCI dirancang untuk membantu peneliti mendapatkan data yang lebih cepat, akurat, dan konsisten.
Kehadiran teknologi canggih ini di LPPT UGM menegaskan komitmen MCLS dalam membangun ekosistem riset berkelanjutan di Indonesia. Teknologi ini mampu menjawab kebutuhan penelitian lintas disiplin, mulai dari bioteknologi hingga biomedis.
Luminex® 200™ System, misalnya, adalah immunoassay yang mampu menganalisis banyak biomarker sekaligus hanya dengan 25 mikroliter sampel. Sementara itu, Millicell® ERS 3.0 merupakan instrumen penting untuk aplikasi kultur sel, memudahkan penelitian sel normal dan sel kanker, serta mendukung riset berkelanjutan di laboratorium.
Selain itu, TLC Explorer juga diperkenalkan sebagai perangkat untuk analisis kimia menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Semua perangkat ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil penelitian.
Kolaborasi dan Tantangan dalam Pengembangan Kultur Sel
Dr.med.vet.drh. Hevi Wihadmadyatami, M.Sc., Dosen dan Peneliti Fakultas Kedokteran Hewan UGM serta Tim Kerja Ilmu dan Teknologi Hayati dan Pengembangan Hewan Coba LPPT UGM, menyoroti peran sentral kultur sel. Menurutnya, kultur sel adalah tulang punggung penelitian bioteknologi dan biomedis di Indonesia, dengan kontribusi signifikan dalam pengembangan riset, diagnosis, dan uji produk.
Namun, pengembangan kultur sel masih menghadapi berbagai tantangan signifikan. Keterbatasan infrastruktur, tingginya biaya reagen, dan risiko kontaminasi menjadi hambatan utama yang perlu diatasi. Tantangan ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Untuk memaksimalkan potensi besar kultur sel, diperlukan dukungan kebijakan yang kuat dan kolaborasi lintas institusi. Kerja sama ini akan membuka peluang besar untuk inovasi di berbagai bidang, mulai dari farmasi hingga terapi regeneratif.
Hevi Wihadmadyatami menambahkan bahwa kolaborasi dengan MCLS akan membuka peluang besar dalam menunjang riset inovatif serta memperkuat publikasi ilmiah ke jurnal terkemuka. Ini menjadi langkah penting dalam memajukan sains dan teknologi di Indonesia.