Mudik Saat Hamil? Konsultasi Dokter Dulu!
Ibu hamil disarankan konsultasi dokter sebelum mudik untuk mencegah risiko komplikasi kehamilan selama perjalanan jauh.

Jakarta, 26 Maret 2024 (ANTARA) - Rencana mudik Lebaran bagi ibu hamil perlu dipertimbangkan secara matang. Dokter spesialis kandungan di RSUD Johar Baru, dr. Ahmad Arief Sp.OG, memberikan anjuran penting bagi ibu hamil yang ingin mudik: konsultasi dulu dengan dokter kandungan. Hal ini untuk memastikan perjalanan mudik tetap aman dan tidak membahayakan kondisi kehamilan.
Anjuran ini disampaikan dr. Arief dalam talkshow daring di Jakarta. Ia menekankan pentingnya pemeriksaan sebelum mudik untuk mengantisipasi berbagai risiko, seperti ancaman kelahiran prematur, peningkatan tekanan darah, dan preeklampsia. Kelelahan selama perjalanan dapat memicu kondisi-kondisi tersebut, sehingga konsultasi dokter sangat penting untuk memastikan kondisi ibu hamil aman untuk melakukan perjalanan jauh.
"Dipastikan tidak akan ada ancaman lahir prematur, tidak ada risiko-risiko tensi tinggi, takutnya nanti karena kelelahan tensinya tiba-tiba naik, ibunya jadi mau muntah dan malah nanti kecurigaannya malah jadi preeklampsia," jelas dr. Arief.
Kapan Waktu yang Tepat Mudik?
Menurut dr. Arief, masa kehamilan ideal untuk mudik adalah antara usia kehamilan 14-28 minggu. Pada periode ini, kehamilan umumnya memasuki masa tenang dengan gejala-gejala seperti mual, muntah, atau kram perut yang minimal. Namun, ibu hamil sangat disarankan untuk menghindari perjalanan jauh setelah memasuki usia kehamilan 36 minggu ke atas untuk mencegah risiko kontraksi prematur.
Beliau juga menjelaskan beberapa kondisi kehamilan yang sebaiknya dihindari saat mudik. Kondisi-kondisi tersebut meliputi keluarnya flek darah, muntah hebat pada trimester pertama, kram perut berlebihan pada trimester kedua, dan pecah ketuban, keluarnya lendir darah, atau sakit kepala berat yang tiba-tiba memicu muntah pada trimester ketiga, terutama bagi ibu hamil dengan riwayat hipertensi.
"Kalau seandainya selama mudik itu ada gejala-gejala yang tidak wajar seperti tiba-tiba keluar darah atau tiba-tiba pecah ketuban atau tiba-tiba mual muntah hebat cari puskesmas terdekat, praktik dokter terdekat, atau bahkan kalau gejalanya berat cari rumah sakit terdekat, jadi jangan lanjutkan mudik sampai tujuan," tegasnya.
Tips Mudik Aman untuk Ibu Hamil
Untuk perjalanan jauh, dr. Arief menyarankan penggunaan pesawat terbang, dengan catatan memperhatikan ketentuan usia kehamilan yang diperbolehkan terbang oleh dokter dan maskapai. Perjalanan dekat dapat dilakukan dengan jalur darat, seperti mobil atau kereta api. Selama perjalanan, ibu hamil perlu memperhatikan istirahat yang cukup.
"Upayakan tetap ada fase-fase istirahat seperti berjalan-jalan sebentar setelah duduk satu jam di kereta atau berhenti sebentar di rest area untuk peregangan meredakan pegal dan sakit punggung. Peregangan juga untuk menghindari munculnya kontraksi-kontraksi palsu akibat kondisi statis yang terlalu lama seperti duduk di kereta atau di mobil," saran dr. Arief.
Selain istirahat, penting juga menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi dan menyediakan camilan atau makanan bergizi agar tubuh tetap fit selama perjalanan. Dengan persiapan yang matang dan konsultasi dengan dokter, mudik tetap dapat dinikmati dengan aman bagi ibu hamil dan calon buah hati.
Kesimpulannya, keselamatan ibu dan janin harus diutamakan. Konsultasi dengan dokter sebelum mudik sangat penting untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi ibu hamil.