Wamen Ekraf: Batik Oey Soe Tjoen, Kain Berusia 100 Tahun yang Merefleksikan Perjalanan Sejarah Bangsa
Wamen Ekraf Irene Umar menegaskan Batik Oey Soe Tjoen bukan sekadar kain, melainkan perjalanan sejarah bangsa. Temukan bagaimana warisan 100 tahun ini terus lestari.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar baru-baru ini menegaskan bahwa batik bukan hanya sekadar selembar kain. Ia menyebutnya sebagai bagian integral dari perjalanan sejarah bangsa yang patut dilestarikan dengan segenap upaya.
Pernyataan ini disampaikan di Jakarta, menekankan pentingnya menjaga warisan budaya Indonesia. Wamen Irene mendorong generasi muda pengrajin batik untuk terus berinovasi. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas dalam industri kreatif melalui seni batik.
Dalam konteks ini, Kementerian Ekraf berkomitmen menanamkan diplomasi budaya. Hal ini dilakukan agar dunia mengenal batik sebagai identitas asli Indonesia. Setiap motif batik memiliki cerita dan makna yang khas.
Batik: Evolusi Budaya dan Warisan Berharga
Wamen Ekraf Irene Umar secara lugas menyatakan bahwa batik lebih dari sekadar selembar kain. Menurutnya, batik adalah sebuah perjalanan sejarah yang merekam evolusi berbagai budaya. Pengaruh budaya Jawa, Tionghoa, Eropa, Asia, dan Arab dapat terlihat jelas dalam setiap motifnya.
Keterkaitan erat antara ekonomi kreatif dan budaya menjadi sorotan utama. Kementerian Ekraf secara konsisten menerapkan diplomasi budaya. Tujuannya adalah memastikan pengakuan global bahwa batik berasal dari Indonesia. Setiap motif batik membawa kisah unik yang mendalam.
Salah satu contoh nyata adalah koleksi Batik Oey Soe Tjoen (Batik OST). Koleksi ini merupakan batik tulis halus tertua yang sangat diminati kolektor internasional. Batik OST telah merekam sejarah Indonesia sejak tahun 1925 di Kedungwuni, Pekalongan.
Keberadaan batik tulis halus yang semakin langka ini harus terus dijaga keindahannya. Kisah-kisah di baliknya perlu diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Peran Generasi Muda dan Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
Wamen Irene Umar secara aktif mendorong para pengrajin batik dari kalangan generasi muda. Harapannya, mereka dapat terus menjaga warisan budaya ini. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas industri kreatif melalui inovasi batik.
Komitmen Kementerian Ekraf tidak berhenti pada dorongan semata. Mereka juga memberikan perlindungan konkret terhadap batik tulis. Jaminan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) menjadi salah satu upaya penting. Ini memastikan keaslian dan hak cipta karya batik terjaga.
Wamen Irene mengamati perkembangan batik yang mengikuti zaman. Ia melihat konsistensi dalam pameran yang menampilkan karya dari tiga generasi pembatik. Setiap generasi menunjukkan keunikan dan otentisitasnya masing-masing, menciptakan keragaman motif yang menawan.
Sebagai bagian dari perayaan 100 tahun Rumah Batik OST, sebuah pameran khusus diselenggarakan. Pameran Karya 3 Generasi ini berlangsung di Galeri Emiria Soenassa TIM. Para pegiat ekonomi kreatif dapat menyaksikan langsung keindahan Batik Oey Soe Tjoen mulai 25 Juli hingga 3 Agustus 2025.
Diplomasi Batik: Keteguhan Hati Merawat Warisan Global
Tema pameran yang diusung tahun ini adalah "Keteguhan Hati Merawat Warisan". Tema ini mengandung makna mendalam tentang potensi diplomasi yang dimiliki sehelai kain batik. Batik mampu menjadi duta budaya Indonesia di kancah internasional.
Melalui pameran ini, evolusi budaya Indonesia dapat diperlihatkan kepada dunia. Tujuannya adalah agar generasi muda semakin termotivasi. Mereka diharapkan mampu melestarikan dan mempromosikan batik khas Indonesia secara global.
Wamen Irene Umar menyerukan ajakan untuk menyebarkan batik dari Indonesia ke seluruh dunia. Diplomasi batik menjadi strategi penting. Ini untuk memperkenalkan kekayaan budaya bangsa kepada masyarakat internasional secara lebih luas.
Dengan demikian, batik tidak hanya menjadi kebanggaan nasional. Ia juga menjadi jembatan budaya yang menghubungkan Indonesia dengan berbagai negara. Upaya ini memastikan warisan berharga ini terus dikenal dan dihargai di seluruh penjuru bumi.