Upaya Pelestarian Songket: Warisan Budaya Indonesia yang Harus Dijaga
Pemerhati budaya Giwo Rubianto Wiyogo dan ekonom Emil Salim tekankan pentingnya pelestarian songket Indonesia sebagai warisan budaya tak benda yang kaya makna dan sejarah, serta upaya melawan klaim Malaysia.

Jakarta, 22 Februari 2024 - Kekayaan budaya Indonesia kembali menjadi sorotan. Dr. Giwo Rubianto Wiyogo, pemerhati songket dan Ketua Umum Kowani (2014-2019 dan 2019-2024), menyuarakan keprihatinan dan seruan akan pentingnya pelestarian songket di Tanah Air. Pernyataan ini muncul setelah UNESCO mengakui songket sebagai warisan budaya tak benda Malaysia pada tahun 2021. Giwo menekankan bahwa songket merupakan bagian integral dari identitas budaya Indonesia yang harus dijaga dan diperkenalkan ke dunia.
Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu lalu, Giwo menjelaskan bahwa setiap helai songket menyimpan cerita, filosofi, dan tradisi yang kaya akan makna. Songket bukan sekadar kain tenun, melainkan simbol keindahan dan identitas bangsa. Ia juga menyampaikan hal ini dalam sebuah seminar bertajuk "Songket untuk Indonesia" yang baru saja diselenggarakan di Jakarta. Seminar tersebut juga menandai pelantikan pengurus One Minang Saiyo Provinsi Banten.
Lebih lanjut, Giwo menyoroti pentingnya adaptasi songket dengan zaman modern. Meskipun tetap menjaga esensi budaya, songket kini berinovasi dengan desain dan bahan modern untuk menarik minat generasi muda. Hal ini menunjukkan bahwa warisan budaya tak harus kaku, melainkan dapat beradaptasi dan tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Melawan Klaim Malaysia dan Menjaga Warisan Budaya
Pengakuan UNESCO atas songket sebagai warisan budaya tak benda Malaysia pada 2021 menjadi perhatian serius bagi Giwo. Ia menegaskan bahwa Indonesia harus berjuang untuk memastikan songket tetap diakui sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia. "Sebagai bangsa yang kaya akan budaya, kita harus berjuang agar songket tetap dikenal sebagai warisan budaya Indonesia. Kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan memperkenalkan songket kepada dunia," tegas Giwo.
Giwo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam upaya pelestarian songket. Hal ini penting agar warisan budaya yang berharga ini dapat dinikmati dan dihargai oleh generasi mendatang. Upaya pelestarian tidak hanya sebatas menjaga teknik pembuatannya, tetapi juga memahami dan melestarikan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Tidak hanya Giwo, ekonom ternama Indonesia, Prof. Emil Salim, juga turut menyoroti pentingnya pelestarian songket. Dalam kesempatan yang sama, Emil Salim mengingatkan bahwa budaya merupakan aset bangsa yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Pernyataan ini semakin menguatkan seruan untuk melindungi songket sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Inovasi dan Modernisasi Songket
Salah satu strategi pelestarian songket adalah dengan melakukan inovasi dan modernisasi tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisionalnya. Dengan memadukan teknik tradisional dengan desain dan bahan modern, songket dapat diterima oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda. Hal ini akan meningkatkan apresiasi dan minat terhadap songket, sehingga pelestariannya dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Inovasi ini dapat mencakup penggunaan warna-warna yang lebih beragam, motif-motif yang lebih modern, serta kolaborasi dengan desainer muda berbakat. Dengan demikian, songket tidak hanya menjadi pakaian tradisional, tetapi juga dapat menjadi aksesoris fesyen yang stylish dan modern.
Selain itu, perlu adanya upaya untuk mendokumentasikan dan mempromosikan songket secara luas. Dokumentasi yang baik akan membantu melestarikan pengetahuan tentang teknik pembuatan songket, sejarah, dan nilai-nilai budayanya. Sementara itu, promosi yang efektif akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian songket.
Kesimpulan
Pelestarian songket Indonesia merupakan tanggung jawab bersama. Upaya pelestarian tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari masyarakat, para perajin, dan berbagai pihak terkait. Dengan menjaga dan melestarikan songket, kita turut menjaga dan melestarikan identitas budaya Indonesia untuk generasi mendatang. Inovasi dan modernisasi, serta promosi yang efektif, menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pelestarian ini.