Wamenekraf Apresiasi Buku 'A Kind of Magic': Jalinan Visual Kisah 1998 Lintas Generasi
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar memberikan apresiasi pada buku fotografi "A Kind of Magic", yang merepresentasikan pengalaman personal dan peristiwa 1998 secara visual untuk lintas generasi.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar, memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran buku fotografi "A Kind of Magic" karya Juliana Tan. Peluncuran buku yang digelar di MET Glodok, Jakarta, Sabtu (17/5), ini dihadiri langsung oleh Wamenekraf dan mendapat apresiasi atas upaya pelestarian kisah masa lalu melalui karya lintas generasi.
Buku "A Kind of Magic" bukan sekadar kumpulan foto, melainkan sebuah perjalanan visual yang mendalam. Foto-foto tersebut merekam pengalaman pribadi Juliana Tan sejak tahun 1998, mengartikulasikan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia dan dampaknya pada kehidupan individu. Wamenekraf Irene menyatakan, "Buku ini punya misi sebagai buku fotografi yang memperkenalkan dan menyajikan jalinan visual mendalam atas kisah pribadi dari tahun 1998. Tentu pengalaman dan narasi telah dirajut sebagai representasi yang bisa dilihat lintas generasi. Saya kembali teringat seperti apa masa-masa kritis dalam sejarah Indonesia saat itu."
Lebih dari sekadar album foto, "A Kind of Magic" menjelma menjadi sebuah karya yang mampu menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Melalui lensa Juliana Tan, pembaca diajak untuk merenungkan tema-tema universal seperti perpindahan, kenangan, dan pencarian jati diri. Buku ini juga menjadi sebuah refleksi atas kekuatan cinta dan kemanusiaan dalam menghadapi masa-masa sulit.
Mengungkap Kisah Pribadi dan Memori Kolektif
Proses pembuatan buku "A Kind of Magic" memakan waktu lebih dari 10 tahun. Buku ini tidak hanya menampilkan foto-foto karya Juliana Tan, tetapi juga memuat esai dari tiga perempuan inspiratif: Sylvie Tanaga, Metta Setiandi, dan Charlene Kayla Roeslie. Esai-esai tersebut memperkaya narasi visual dengan perspektif yang beragam dan diterjemahkan ke dalam tiga bahasa: Inggris, Mandarin, dan Indonesia. Hal ini semakin memperluas jangkauan dan dampak buku tersebut.
Juliana Tan sendiri menjelaskan bahwa buku ini merupakan upaya merekonstruksi masa kecilnya, membangun kembali ingatan dan identitas. "Buku ini tentang membangun kembali otak dan masa kecil saya melalui imajinasi dan yang terekam memori. Apalagi kita semua memiliki ingatan tentang apa yang telah terjadi selama tahun 1998 waktu itu. Maka, dari hal yang paling pribadi, kita akan menemukan kebenaran universal sebagai manusia," ungkap Juliana.
Metta Setiandi, salah satu penulis esai, menambahkan bahwa "A Kind of Magic" bukan hanya sekadar memori pribadi, tetapi juga bagian penting dari memori kolektif bangsa. "Ini bukan cuma sebagai memori kolektif, tapi juga menjadi catatan penting seperti apa yang terjadi tahun 98. Ini menjadi sesuatu yang perlu ditulis dan perlu disuarakan terus dengan penuh keberanian. Generasi masa kini harus berani menyuarakannya. Ini bukan buku foto biasa atau pengalaman personal, tetapi sebuah warisan untuk nostalgia bagi generasi sebelumnya dan yang berikutnya," tegas Metta.
Kolaborasi dan Pesan Universal
Wamenekraf Irene Umar mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dalam proyek ini. Menurutnya, "Pendekatan buku ini seperti kekuatan untuk kemanusiaan. Kolaborasi yang dibentuk melalui buku ini menyadarkan bahwa masing-masing diri punya hati dan hal yang paling penting yaitu dengan cinta jadi bisa menyatukan kita semua." Buku ini menjadi bukti nyata bahwa karya kreatif dapat menjadi jembatan antar generasi, menghubungkan pengalaman pribadi dengan tema-tema universal yang relevan bagi semua orang.
Melalui foto-foto dan esai yang mendalam, "A Kind of Magic" berhasil menghadirkan sebuah karya yang kaya makna dan inspiratif. Buku ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga sebuah refleksi tentang kekuatan manusia dalam menghadapi masa-masa sulit dan pentingnya menjaga ingatan kolektif untuk generasi mendatang. Buku ini juga menjadi contoh nyata bagaimana karya kreatif dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan penting dan menginspirasi perubahan.
Penerbitan buku ini juga menunjukkan pentingnya peran penerbit independen dalam mendukung karya-karya kreatif yang berkualitas dan bermakna. Jordan, Jordan Edition, sebagai penerbit buku ini, telah menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan karya-karya yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.