Stefano Cugurra Pamit dari Bali United: Dua Trofi Liga 1 Jadi Warisan Berharga
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra atau Teco, resmi berpamitan setelah enam tahun berkontribusi membawa klub meraih dua gelar juara Liga 1; manajemen Bali United mengucapkan terima kasih dan akan mencari pelatih baru.

Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, Sabtu malam (17/5), menjadi saksi bisu perpisahan emosional antara Stefano Cugurra atau Teco dengan Bali United. Setelah kekalahan 0-2 melawan Madura United pada pekan ke-33 Liga 1 Indonesia 2024/2025, pelatih asal Brasil ini mengucapkan selamat tinggal kepada tim yang telah membesarkan namanya di Indonesia. Perpisahan ini menandai berakhirnya enam tahun perjalanan Teco bersama Serdadu Tridatu, ditandai dengan rasa haru dan apresiasi dari berbagai pihak.
Teco, dengan didampingi istri dan anak-anaknya, mengungkapkan kesedihannya meninggalkan Bali United. "Saya sedih harus keluar dari Bali United, klub yang benar-benar saya suka," ujarnya di tengah lapangan, di hadapan para pemain, ofisial, manajemen, dan penonton. Pernyataan tersebut menjadi penutup perjalanan panjangnya bersama tim kebanggaan Pulau Dewata ini, sebuah perjalanan yang diwarnai dengan kerja keras, dedikasi, dan keberhasilan luar biasa.
Perpisahan tersebut bukan sekadar acara formal. Manajemen Bali United menyiapkan agenda khusus untuk memberikan penghormatan kepada Teco atas jasanya. CEO Bali United, Yabes Tanuri, hadir bersama dua trofi juara Liga 1 yang berhasil diraih Bali United di bawah kepemimpinan Teco, yakni musim 2019 dan 2021/2022. Momen tersebut menjadi simbol nyata dari kontribusi besar Teco bagi kesuksesan klub.
Perpisahan yang Sarat Emosi dan Apresiasi
Suasana haru menyelimuti perpisahan Teco dengan Bali United. Para suporter yang masih bertahan di stadion menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada pelatih yang telah memberikan banyak kenangan indah. Dua monitor besar di sudut lapangan menampilkan ucapan "matur suksma Teco" dalam bahasa Bali, sebagai bentuk penghormatan dari masyarakat Bali.
Layar monitor tersebut juga menampilkan testimoni dari sejumlah pemain dan ofisial, termasuk Elias Dolah, Kadek Arel, dan kapten tim, Ricky Fajrin. Mereka mengungkapkan rasa hormat dan kekaguman mereka kepada Teco. Elias Dolah menggambarkan Teco sebagai sosok bapak yang tegas namun penuh perhatian, selalu memberikan evaluasi yang membangun bagi para pemainnya. Sementara itu, Ricky Fajrin menyebut Teco sebagai sosok ayah yang totalitas dalam melatih, mampu membakar semangat dan memotivasi pemain.
Para pemain muda juga memuji profesionalisme Teco dalam mengaplikasikan menu latihan ke dalam pertandingan. Kedekatan Teco dengan para pemain, baik senior maupun junior, juga terlihat jelas dalam kesaksian mereka. Teco mampu menciptakan suasana yang harmonis dan penuh kekeluargaan di dalam tim, namun tetap tegas dalam hal profesionalitas.
Alasan di Balik Keputusan Teco
Sebelumnya, Teco telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih Bali United pada Jumat (18/4), setelah kekalahan beruntun timnya. Ia menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena merasa telah mencapai titik maksimal dalam berkontribusi kepada Bali United. Teco merasa telah memberikan segalanya untuk klub, dan kini saatnya untuk membuka lembaran baru dalam karier kepelatihannya.
Meskipun keputusan ini berat, Teco tetap bangga dengan prestasi yang telah diraih bersama Bali United. Dua gelar juara Liga 1 menjadi bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi yang telah ia curahkan selama enam tahun. Kontribusi Teco bagi Bali United tidak hanya berupa trofi, tetapi juga pembentukan karakter dan mentalitas para pemain.
Kontrak Teco dengan Bali United akan berakhir setelah pertandingan terakhir melawan Persebaya Surabaya pada Jumat (23/5). Manajemen Bali United, melalui CEO Yabes Tanuri, telah menyatakan terima kasih atas dedikasi Teco dan berjanji untuk mencari pelatih baru untuk musim depan. Pernyataan tersebut menunjukkan apresiasi manajemen terhadap kontribusi besar Teco selama membesut Bali United.
Penutup
Perpisahan Teco dengan Bali United bukan hanya sekadar pergantian pelatih, tetapi juga sebuah penutupan babak penting dalam sejarah klub. Kontribusi Teco selama enam tahun akan selalu dikenang oleh para pemain, ofisial, manajemen, dan suporter Bali United. Nama Teco akan selalu terukir dalam sejarah Serdadu Tridatu sebagai pelatih yang telah membawa dua gelar juara Liga 1.