Gloria Akui Kehilangan Fokus saat Hadapi Dhruv/Tanisha di Piala Sudirman 2025
Pebulu tangkis Gloria Emanuelle Widjaja mengakui kurangnya ketenangan dan fokus saat melawan Dhruv Kapila/Tanisha Crasto di Piala Sudirman 2025, mengakibatkan kekalahan Indonesia atas India.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, harus mengakui keunggulan ganda campuran India, Dhruv Kapila/Tanisha Crasto, dalam pertandingan kedua Grup D Piala Sudirman 2025. Pertandingan yang berlangsung di Xiamen Olympic Sports Center Fenghuang Gymnasium, Xiamen, Tiongkok, Selasa (29/4), berakhir dengan skor 21-10, 18-21, 19-21 untuk kemenangan Dhruv/Tanisha. Kekalahan ini membuat Indonesia sementara tertinggal 0-1 atas India. Pertandingan tersebut menandai kurangnya ketenangan dan fokus dari pasangan Indonesia.
Gloria, dalam wawancara pasca pertandingan yang dikutip dari PBSI, mengakui bahwa mereka kehilangan fokus dan ketenangan dalam menghadapi pola permainan Dhruv/Tanisha. "Kami harus lebih tenang, lebih fokus untuk bisa main konsisten dengan pola permainan yang kami terapkan. Sekarang masih bisa langsung hilang, bisa goyang tiba-tiba. Itu yang harus bisa kami lebih kuat lagi," ujar Gloria.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa pada gim pertama, Rehan/Gloria mampu mendominasi permainan karena Dhruv/Tanisha belum menemukan ritme permainan yang tepat. Namun, memasuki gim kedua, keadaan berbalik. Rehan/Gloria kehilangan kendali tempo permainan dan tertekan oleh permainan lawan, sehingga harus mengakui keunggulan Dhruv/Tanisha.
Analisis Pola Permainan dan Strategi
Gloria menjelaskan bahwa di gim kedua, mereka terbawa oleh pola permainan Dhruv/Tanisha yang lebih lambat dan satu-satu. "Masuk di gim kedua kami sedikit terbawa pola permainan mereka yang satu-satu jadi terbawa pelan. Ketika kami sadar, poin sudah cukup berjarak jadi kami lepas," ungkap Gloria. Kehilangan fokus ini berdampak signifikan pada perolehan poin.
Pada gim ketiga, Rehan/Gloria sempat unggul 19-16, namun akhirnya kalah 19-21. Gloria mengungkapkan bahwa di poin-poin krusial, Dhruv/Tanisha telah mampu membaca dan mengantisipasi taktik mereka. "Cukup sesak setelah unggul 19-16 tapi kami terkunci di angka itu. Mereka di poin-poin itu mereka sudah antisipasi, sudah membaca taktik kami. Mereka siap untuk kami percepat temponya, no lob-nya. Malah kami di eksekusi terakhir mati sendiri," ucap Gloria.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Rehan/Gloria untuk meningkatkan fokus dan ketenangan dalam pertandingan mendatang. Mereka perlu memperbaiki konsistensi permainan dan kemampuan untuk menghadapi berbagai pola permainan lawan.
Kehilangan Momentum dan Peluang Kemenangan
Kehilangan momentum dan peluang kemenangan menjadi faktor kunci kekalahan Rehan/Gloria. Meskipun sempat unggul di gim ketiga, mereka gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan strategi dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan permainan lawan.
Kemampuan membaca permainan lawan juga menjadi hal yang perlu ditingkatkan. Dhruv/Tanisha terbukti mampu mengantisipasi taktik Rehan/Gloria di poin-poin krusial, sehingga mampu membalikkan keadaan dan meraih kemenangan.
Secara keseluruhan, kekalahan ini memberikan gambaran perlunya peningkatan mental dan strategi bagi pasangan ganda campuran Indonesia untuk menghadapi tantangan di Piala Sudirman 2025.
Kesimpulan: Kekalahan Rehan/Gloria memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya ketenangan, fokus, dan kemampuan membaca pola permainan lawan dalam pertandingan bulu tangkis tingkat tinggi. Kemampuan untuk mempertahankan momentum dan mengantisipasi strategi lawan menjadi kunci keberhasilan di masa mendatang.