Pacific Caesar Surabaya Akui Kehilangan Konsistensi, Kalah Telak dari Dewa United
Kekurangan konsistensi, terutama pada pertahanan dan serangan di kuarter ketiga, menjadi penyebab kekalahan Pacific Caesar Surabaya atas Dewa United Banten pada laga IBL 2025.

Surabaya, 22 Maret 2025 - Kekalahan telak Pacific Caesar Surabaya dengan skor 75-92 atas Dewa United Banten dalam laga Indonesian Basketball League (IBL) 2025, Jumat malam, menyoroti masalah konsistensi permainan tim asal Jawa Timur tersebut. Pertandingan yang berlangsung di Gor Pacific Caesar Surabaya ini menandai catatan buruk bagi tim tuan rumah, yang tampak kehilangan momentum di paruh kedua pertandingan.
Pelatih Pacific Caesar, Dhimaz Anis Setiaputra, secara terbuka mengakui kelemahan timnya. Menurutnya, penurunan performa signifikan terjadi setelah jeda, khususnya pada kuarter ketiga. "Kami tentunya bisa coba pace. Kemudian juga konsistensi di defense," ujar Dhimaz dalam konferensi pers pasca pertandingan. Ia menekankan bahwa timnya kehilangan ritme permainan saat Dewa United meningkatkan agresivitas serangan, sementara Pacific Caesar gagal mengantisipasi perubahan tersebut.
Selain masalah ritme permainan, Dhimaz juga menyoroti lemahnya pertahanan Pacific Caesar, terutama dalam menjaga area paint. "Kami sudah latihan untuk penetrasi tahan dominasi di paint area, melakukan double team, segala macam. Tapi memang mungkin kualitas pemain Dewa yang bagus, seperti Prosper juga lumayan sekali," tambahnya. Kegagalan menjaga area paint membuka peluang bagi Dewa United untuk mencetak poin dengan mudah.
Analisis Kekalahan Pacific Caesar
Lebih lanjut, Dhimaz menjelaskan penyebab lain kekalahan timnya. Banyaknya turnover di awal kuarter ketiga berujung pada poin tambahan bagi Dewa United. "Ketika kami turnover, kami melakukan forcing shot juga. Dan mereka kembali ke ring dengan skor, itu yang bahaya," ungkap mantan pelatih tim Porprov Jawa Timur tersebut. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dan terburu-burunya melakukan tembakan (forcing shot) menjadi faktor krusial yang menghambat perolehan poin Pacific Caesar.
Christian Yudha, salah satu pemain Pacific Caesar, turut memberikan analisisnya. Ia menilai timnya terlalu cepat mengambil keputusan tanpa membangun set play yang matang. "Belum berapa detik, belum di set play, udah main sendiri. Mengambilnya juga banyak tough shot, sehingga Dewa gampang banget langsung transisi," katanya. Kurangnya strategi dan kecenderungan melakukan tembakan sulit (tough shot) membuat Dewa United dengan mudah melakukan transisi serangan balik.
Meskipun mengalami kekalahan di kandang sendiri, Dhimaz tetap optimistis timnya dapat bangkit setelah libur Lebaran. "Semoga nanti lawan RANS kami bisa ambil kemenangan dan tim, manajemen, semuanya akan berjuang lebih keras di putaran kedua untuk tetap menjaga peluang ke playoff," ujarnya. Ia berharap timnya dapat memperbaiki kelemahan yang ada dan meningkatkan konsistensi permainan untuk meraih hasil lebih baik di putaran kedua IBL 2025.
Peringkat Pacific Caesar di IBL 2025
Saat ini, Pacific Caesar Surabaya berada di peringkat ke-10 klasemen IBL dengan raihan 16 poin dari tiga kemenangan dan 10 kekalahan. Posisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim untuk memperbaiki performa dan mengejar peluang lolos ke babak playoff. Perbaikan konsistensi permainan, baik dalam hal serangan maupun pertahanan, menjadi kunci keberhasilan Pacific Caesar dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Jalan menuju babak playoff masih terbuka, namun membutuhkan kerja keras dan peningkatan performa yang signifikan dari seluruh anggota tim. Manajemen dan pelatih diharapkan dapat memberikan dukungan penuh dan strategi yang tepat agar Pacific Caesar dapat bersaing lebih kompetitif di putaran kedua IBL 2025.