Satria Duta Raih Gelar IM di Usia 17 Tahun!
Pecatur muda Indonesia, Satria Duta Cahaya, berhasil meraih gelar Internasional Master (IM) usai memenangkan babak kesepuluh Indonesia GM Tournament di Bandung.

Pecatur Indonesia MF Satria Duta Cahaya (2360 elo rating) berhasil meraih gelar Internasional Master (IM) pada usia 17 tahun. Prestasi membanggakan ini diraihnya setelah memenangkan babak kesepuluh Indonesia GM Tournament di Hotel Mewangi, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 23 Februari 2024. Kemenangan atas seniornya, MIW Ivana Maria Lasama (2040), memberikan tambahan 1 VP sehingga total nilai VP Satria Duta menjadi 7,5 VP, memenuhi syarat untuk meraih gelar IM.
"Menang lawan Ivana Maria di babak kesepuluh tentunya harapan yang saya inginkan untuk meraih nilai IM Norma yang ketiga terkabul. Bahkan saya bersyukur langsung memenuhi persyaratan meraih gelar IM," ungkap Satria Duta Cahaya dalam keterangan resmi PB PERCASI. Kemenangan ini menjadi bukti nyata bakat dan kerja kerasnya di dunia catur.
Keberhasilan Satria Duta bukan hanya membanggakan dirinya, tetapi juga Indonesia. Prestasi ini menunjukkan potensi besar catur Indonesia di kancah internasional, khususnya dari para atlet muda berbakat. PB Percasi pun turut memberikan apresiasi atas pencapaian luar biasa ini.
Perjuangan Menuju Gelar IM
Jalan Satria Duta menuju gelar IM tidak mudah. Ia harus bersaing dengan pecatur-pecatur berpengalaman dari berbagai negara. Kemenangan atas Ivana Maria Lasama di babak kesepuluh menjadi penentu keberhasilannya. Dengan tambahan 1 VP, ia langsung memenuhi persyaratan untuk menyandang gelar IM. Hal ini menunjukkan konsistensi dan kualitas permainan Satria Duta yang patut diacungi jempol.
Meskipun telah meraih gelar IM, Satria Duta tetap bertekad untuk terus berjuang. Ia akan menghadapi MIW Latifah Lasya di babak ke-11 dengan harapan dapat meningkatkan nilai elo ratingnya. Semangat juang dan ambisi yang tinggi ini menjadi kunci kesuksesannya di dunia catur.
Di luar pencapaian Satria Duta, beberapa pertandingan menarik lainnya juga terjadi di Indonesia GM Tournament. IM Nayaka Budhidharma bermain remis melawan WGM Nguyen Thi Mai Hung (2216) dari Vietnam. Hasil ini menempatkan Nayaka di peringkat ketiga dengan 7,5 VP, kalah nilai solkof dari Satria Duta.
Persaingan Ketat di Kategori GM
Di kategori GM, IM Yoseph Taher bermain remis melawan GM Sethuraman S.P (2557) dari India. Hasil ini membuat Yoseph masih membutuhkan 0,5 VP lagi untuk meraih gelar Grand Master (GM). Ia akan menghadapi tantangan berat melawan GM Kuybokarov Temur dari Australia di babak kesebelas.
Sementara itu, pecatur Azerbaijan GM Safarli Eltaj masih memimpin klasemen sementara kategori GM setelah mengalahkan IM Aditya Bagus Arfan. Persaingan di kategori GM ini sangat ketat dan menarik untuk disimak hingga babak akhir.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem, menyatakan kebanggaannya atas prestasi Satria Duta. "Dengan usia yang relatif muda, Satria Duta prestasinya bisa digenjot lebih cepat di tingkat Internasional untuk meraih nilai GM Norma hingga mencapai gelar GM murni," ujar Kristianus Liem. Hal ini menunjukkan dukungan penuh PB Percasi terhadap perkembangan karier Satria Duta di masa mendatang.
Indonesia GM Tournament menjadi ajang pembuktian bagi para pecatur Indonesia. Turnamen ini tidak hanya menjadi tempat untuk meraih prestasi, tetapi juga sebagai batu loncatan bagi para pecatur muda untuk berkiprah di kancah internasional. Prestasi Satria Duta menjadi inspirasi bagi para pecatur muda lainnya untuk terus berlatih dan berjuang meraih prestasi.