1.600 Nelayan Langkat Terima Kartu Asuransi dari Gubernur Sumut, Harapan Kesejahteraan Meningkat
Gubernur Sumut, Bobby Nasution, menyerahkan kartu asuransi kepada 1.600 nelayan di Langkat sebagai bagian dari program Universal Coverage Jamsostek BPJS Ketenagakerjaan, bertujuan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, telah menyerahkan kartu asuransi kepada 1.600 nelayan di Kabupaten Langkat pada Selasa, 6 Mei 2024. Penyerahan dilakukan di Pendopo Jentera Malay, Kota Stabat, Kabupaten Langkat. Langkah ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan nelayan di Sumatera Utara. Penyerahan kartu asuransi ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi nelayan dalam menjalankan aktivitas pencaharian mereka.
Program asuransi ini merupakan bagian dari program Universal Coverage Jamsostek (UCJ) BPJS Ketenagakerjaan. Pemprov Sumut telah mengusulkan 6.100 nelayan untuk terkover asuransi ini pada tahun ini, dan 1.600 di antaranya berasal dari Kabupaten Langkat. Bobby Nasution menekankan pentingnya perlindungan bagi nelayan sebagai garda terdepan sektor ketahanan pangan.
Meskipun asuransi telah berjalan sejak Februari 2024, pendistribusian kartu asuransi baru dimulai di Langkat pada tanggal 6 Mei 2024 dan akan berlangsung hingga sepekan ke depan. Gubernur juga menyampaikan harapannya agar ke depannya, tidak hanya nelayan, tetapi juga anak-anak mereka dapat terlindungi oleh program asuransi pemerintah. Hal ini penting karena nelayan umumnya merupakan pencari nafkah utama keluarga, sehingga perlindungan asuransi juga akan berdampak pada kesejahteraan anak-anak mereka.
Perlindungan Asuransi untuk Nelayan Miskin
Gubernur Bobby Nasution menegaskan bahwa program asuransi ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan, terutama bagi nelayan yang sebagian besar masuk dalam kategori masyarakat miskin dan miskin ekstrem (desil 1-4). Pemberian perlindungan asuransi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan mereka dan mengangkat mereka dari kemiskinan.
Bupati Langkat, Syah Afandin, atau yang akrab disapa Ondim, turut mengapresiasi langkah Gubernur Sumut. Ia menyebutkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan tulang punggung perekonomian Langkat, berkontribusi sebesar 44,34 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Namun, Ondim juga mengakui bahwa tingkat perekonomian nelayan di Langkat masih jauh dari kategori sejahtera, dengan jumlah nelayan mencapai 725 ribu jiwa yang masuk kategori miskin ekstrem. Ia menilai alokasi 25 persen asuransi nelayan untuk Langkat merupakan langkah yang sangat berarti.
Ondim juga menambahkan bahwa dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup para nelayan di Langkat. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Salah satu nelayan Langkat, Ahmad Tajudin, yang telah menjadi nelayan sejak usia 17 tahun, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan oleh Gubernur Sumut kepada nelayan. Ia berharap program-program serupa akan terus berlanjut untuk membantu rakyat kecil.
Dampak Jangka Panjang Program Asuransi Nelayan
Program asuransi nelayan ini bukan hanya sekadar memberikan perlindungan finansial, tetapi juga memberikan rasa aman dan kepastian bagi para nelayan dalam menjalankan pekerjaan mereka. Dengan adanya jaminan asuransi, nelayan dapat lebih fokus pada aktivitas penangkapan ikan tanpa harus khawatir dengan risiko kecelakaan kerja atau musibah lainnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan nelayan.
Lebih jauh lagi, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan. Dengan adanya jaminan asuransi, keluarga nelayan tidak akan terbebani secara finansial jika terjadi kecelakaan kerja atau musibah yang menimpa kepala keluarga. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi pendidikan anak-anak nelayan dan akses mereka terhadap layanan kesehatan.
Secara keseluruhan, program asuransi nelayan ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka kemiskinan di Sumatera Utara. Program ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperhatikan dan melindungi kelompok masyarakat yang rentan, khususnya nelayan yang merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian daerah.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada efektivitas pengelolaan dan pengawasan. Penting untuk memastikan bahwa bantuan asuransi ini tepat sasaran dan benar-benar sampai kepada nelayan yang membutuhkan. Selain itu, sosialisasi dan edukasi kepada nelayan mengenai manfaat dan mekanisme klaim asuransi juga perlu ditingkatkan agar program ini dapat berjalan optimal.