25.975 Wisatawan Ramaikan Destinasi Wisata Bantul Selama Libur Paskah
Libur panjang Paskah 2025 di Bantul diramaikan oleh 25.975 wisatawan, meningkat 45 persen dibanding pekan sebelumnya, namun menurun dibandingkan Paskah 2024.
Bantul, Yogyakarta, 21 April 2025 - Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berhasil menarik minat 25.975 wisatawan selama libur panjang Paskah 2025, yang berlangsung sejak Jumat (18/4) hingga Minggu (20/4). Kunjungan ini menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp371,5 juta. Hal ini menunjukkan daya tarik destinasi wisata Bantul bagi para pelancong domestik, khususnya selama periode libur panjang.
Data kunjungan tersebut dihimpun dari berbagai objek wisata andalan Bantul, seperti Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Kuwaru, Pantai Goa Cemara, Pantai Baru Pandansimo, Gua Cerme, dan Gua Selarong. Semua lokasi tersebut merupakan objek wisata berbayar yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah. Tingginya angka kunjungan menunjukkan keberhasilan strategi promosi dan pengelolaan destinasi wisata di Bantul.
Peningkatan kunjungan wisatawan selama libur Paskah 2025 cukup signifikan. Jika dibandingkan dengan libur akhir pekan sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar 45 persen. Pada pekan sebelumnya, jumlah kunjungan hanya mencapai 17.844 orang. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan kunjungan. Hal ini juga berdampak pada libur Lebaran 2025 yang juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Analisis Kunjungan Wisatawan dan Tren Pariwisata Bantul
Sub Koordinator Kelompok Subtansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Aji, menjelaskan bahwa "Data kunjungan wisatawan akhir pekan libur Paskah 2025 sampai Minggu (20/4) pukul 20.00 WIB sebanyak 25.975 orang dengan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp371,5 juta." Beliau juga menambahkan bahwa kunjungan pada hari Minggu (20/4) saja mencapai 9.907 orang dengan penerimaan PAD sebesar Rp141.360.000.
Markus menjelaskan lebih lanjut mengenai tren penurunan kunjungan wisata di Bantul. "Tren kunjungan selama libur Lebaran dan Paskah menurun hampir di semua daerah, salah satu faktornya karena daya beli, dan iklim menjadi alasan," katanya. Faktor daya beli masyarakat dan kondisi iklim memang menjadi pertimbangan penting dalam mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung.
Penurunan tren kunjungan ini juga diperkirakan akan berdampak pada prediksi jumlah kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2025. Dinas Pariwisata Bantul memprediksi jumlah kunjungan tahun ini tidak akan sebanyak tahun 2024. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kebijakan beberapa daerah yang melarang studi tour bagi siswa selama liburan sekolah.
Meskipun demikian, Dinas Pariwisata Bantul tetap optimis dan berharap kondisi ini menjadi motivasi bagi para pelaku wisata di Bantul untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan daya saing destinasi wisata Bantul.
Tantangan dan Harapan Pariwisata Bantul
Meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan selama libur Paskah 2025 tetap terbilang signifikan. Ini menunjukkan bahwa destinasi wisata Bantul masih menjadi pilihan menarik bagi para wisatawan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menghadapi penurunan tren kunjungan dan persaingan dengan destinasi wisata lainnya.
Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Pariwisata terus berupaya untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata dan pelayanan kepada wisatawan. Dengan perbaikan infrastruktur, peningkatan fasilitas, dan promosi yang efektif, diharapkan kunjungan wisatawan ke Bantul dapat terus meningkat di masa mendatang. Peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas menjadi kunci utama untuk menarik minat wisatawan dan meningkatkan daya saing.
Ke depan, kerjasama antara pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat sangat penting untuk mengembangkan sektor pariwisata Bantul secara berkelanjutan. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan pariwisata Bantul dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun terdapat prediksi penurunan jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2025, pihak Dinas Pariwisata Bantul tetap optimis dan mendorong para pelaku wisata untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini diharapkan dapat mempertahankan daya tarik Bantul sebagai destinasi wisata yang menarik dan kompetitif.